Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Panik, Ini Prosedur Ketika Barang Tertinggal di Gerbong KRL

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini, viral dua orang petugas KRL yang mengembalikan uang tunai senilai Rp 500 juta. Keduanya yakni petugas pengawalan KRL Egi Sandi Saputra (24) dan petugas kebersihan kereta, Mujenih (34).

Untuk mengapresiasi kejujuran keduanya, PT Kereta Commuterline Indonesia (KCI) mengangkat dua pegawai alih daya (outsourcing) tersebut jadi karyawan tetap. Mereka juga menerima berbagai hadiah dari sejumlah perusahaan BUMN.

Terlepas dari kasus penemuan uang Rp 500 juta di dalam gerbong KRL tersebut, banyak kasus penumpang KRL yang lupa membawa barang bawaannya dan tertinggal di KRL. Barang tertinggal lazimnya akan diamankan oleh petugas KRL. 

VP Corporate Communications KCI, Anne Purba, mengatakan penumpang KRL tak perlu panik ketika mendapati barang bawaannya tertinggal di dalam gerbong. Selain bisa mendatangi langsung petugas informasi di stasiun, penumpang KRL juga bisa menelepon ke call center KCI.

"Bisa via call center 021-121 atau petugas stasiun," jelas Anne dalam pesan singkatnya, Senin (13/7/2020).

Ia menuturkan, PT KCI memberlakukan aturan batas waktu pengambilan barang tertinggal sampai maksimal 2 bulan.

Jika tak diambil, maka barang-barang penumpang yang tidak dibawa kembali penumpang, akan dikumpulkan dan disumbangkan ke yayasan sosial yang membutuhkan.

Barang-barang penumpang yang tertinggal di dalam kereta dan ditemukan oleh petugas akan dicatat dalam sistem lost and found PT KCI yang terhubung dengan 80 stasiun KRL.

Terakhir kali, PT KCI menyumbangkan barang ke Panti Asuhan di Kampung Cipayung, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.

Kronologi penemuan uang Rp 500 juta

Sebagai informasi, dua petugas KRL yang menemukan uang Rp 500 juta menyerahkan langsung kepada pemiliknya lewat layanan penumpang (passenger service) di Stasiun Bogor.

Kronologi penemuan uang oleh petugas KRL terjadi pada Senin 6 Juli 2020 lalu sekitar pukul 16.40 WIB. Kala itu, petugas kebersihan kereta bernama Mujenih dan petugas pengawalan KRL Egi Sandi menemukan barang yang tertinggal di kursi prioritas saat kereta tiba di Stasiun Bogor.

Barang tersebut tersimpan dalam plastik yang terbungkus koran. Mujenih dan Egi kemudian menyerahkan ke petugas Passenger Service di Stasiun Bogor bernama Iqbal Fahri.

Kemudian, bersama beberapa petugas lainnya, bersama-sama memeriksa bungkusan lebih detil untuk kepentingan memasukkan data dalam aplikasi lost and found atau laporan barang tertinggal di KRL, di mana didapati jumlah uang yang tertinggal berjumlah Rp 500 juta.

Tak berselang lama, datang seorang penumpang KRL yang mengaku barangnya tertinggal di gerbong KRL dan menceritakan isi dan ciri-ciri bungkusan secara detail.

Karena keterangan dari pelapor sesuai, uang tersebut seluruhnya diserahkan kepada pemilik yang disaksikan sejumlah petugas Stasiun Bogor.

https://money.kompas.com/read/2020/07/13/195220126/jangan-panik-ini-prosedur-ketika-barang-tertinggal-di-gerbong-krl

Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke