Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fakta Seputar Resesi Parah yang Melanda Singapura

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonomi Singapura terjerumus dalam resesi parah di kuartal II 2020 yang PDB-nya terkontraksi hingga 41,2 persen. Negara pulau ini sebelumnya juga mengalami penurunan PDB sejak kuartal sebelumnya.

Penyebab utama resesi Singapura disebabkan penutupan yang cukup lama pada sejumlah sektor bisnis terutama perdagangan pasca-mewabahnya pandemi virus corona (Covid-19).

Kebijakan lockdown telah menimbulkan kerusakan pada ekonomi negara itu yang sangat bergantung dari perdagangan. Secara year on year (YoY), PDB merosot hingga 12,6 persen. Sementara dari survei Bloomberg sebelumnya memprediksi kontraksi 11,3 persen.

Berikut beberapa fakta terkait resesi ekonomi yang melanda Singapura:

1. Berdampak serius pada investasi ke Indonesia

Dikutip dari data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat Singapura adalah salah satu negara teratas yang paling besar berinvestasi di Indonesia, bahkan lebih sering di peringkat pertama dalam beberapa tahun terakhir.

BKPM melaporkan, Singapura adalah negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia pada kuartal I 2020. Selama periode Januari-Maret 2020, investasi asing yang masuk dari Singapura mencapai 2,7 miliar dollar AS atau 40 persen dari total Penanaman Modal Asing (PMA).

Salah satu faktor tingginya investasi Singapura karena tidak murni dari Singapura. Banyak negara-negara lain yang melakukan investasinya ke Indonesia melalui Singapura, seperti Korea Selatan, China, Amerika Serikat maupun Eropa. Termasuk investasi dari pengusaha Indonesia yang melalui perusahaan-perusahaannya di Singapura.

Singapura juga salah satu penyumpang kunjungan turis terbanyak ke Indonesia. Di sektor perdagangan, negara ini tercatat berkontribusi sebesar 6,57 persen dari total ekspor non-migas Indonesia per Mei 2020.

2. Resesi terburuk sejak merdeka

Resesi bisa diartikan ketika suatu negara mengalami kontraksi ekonomi dua kuartal berturut-turut atau lebih dari satu tahun.

Singapura yang selama ini dikenal sebagai negara yang ekonomi cukup tangguh di Asia pernah terjebak resesi pada tahun 1985. Resesi tersebut merupakan yang pertamakalinya terjadi sejak negara itu merdeka pada tahun 1965.

Negara ini juga terdampak beberapa krisis keuangan global namun bisa memulihkan diri dengan cepat setelah sempat mengalami resesi, seperti saat krisis ekonomi melanda Asia pada periode 1997-1998 dan krisis keuangan global pada 2008-2009.

Bahkan sejumlah pejabat, seperti dilansir Straitstimes, menyebut kalau resesi tajun ini bisa jadi resesi terburuk Singapura. Resesi ini juga membuat tekana pada partai berkuasa, Partai Aksi Rakyat, yang pada pemilihan lalu mengalami kehilangan banyak suara.

Pemerintah Singapura sendiri sudah menjanjikan akan menggelontorkan stimulus sebesar 67 miliar dollar AS atau setara dengan 20 persen PDB Singapura untuk menggerakkan sektor rumah tangga dan bisnis.

Negara ini juga mulai melonggarkan pembatasan untuk mengurangi dampak ekonomi. Per 19 Juni lalu, Singapura sudah mulai membuka sebagian besar toko dan restoran sejak diberlakukan lockdown.

3. Sektor konstruksi paling terdampak

Dilansir dari Bloomberg, sektor konstruksi di Singapura adalah yang paling parah terdampak lockdown. Sektor ini terjun hingga 95,6 persen dibandingkan pada kuartal sebelumnya, dan merosot hingga 54,7 persen jika dibandingkan tahun lalu di periode yang sama.

Masih di kuartal yang sama, sektor jasa juga mengalami penyusutan hingga 37,7 persen secara YoY. Lalu sektor manufaktur juga turun hingga 23,1 persen dibandingkan kuartal lalu.

Kemerosotan ekonomi bisa tercermin dari kondisi industri manufaktur yang sangat bergantung pada ekspor. Sektor ritel yang lesu dan perdagangan luar negeri yang lumpuh prkatis membuat sektor ini terpukul berat.

Pemerintah memprediksi kontraksi ekonomi sepanjang tahun 2020 sekitar 4-7 persen. Singapura jadi negara pertama yang melaporkan data PDB triulanan.

Sektor-sektor terkait pariwisata seperti akomodasi dan transportasi udara terus dihambat oleh pembatasan perjalanan global, sementara layanan berorientasi luar lainnya seperti perdagangan grosir dan transportasi air terpukul akibat penurunan permintaan eksternal karena banyak negara bergulat dengan pandemi.

https://money.kompas.com/read/2020/07/14/163308926/fakta-seputar-resesi-parah-yang-melanda-singapura

Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke