Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

KKP Targetkan Budidaya Lobster Tahun 2024 Capai 7.220 Ton Senilai Rp 1,73 Triliun

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto mengatakan, angka itu meningkat signifikan dibanding target tahun 2020 usai disahkannya peraturan soal budidaya.

Pada tahun 2020, KKP menargetkan produksi lobster mencapai 1.300 ton lebih dengan nilai produksi mencapai Rp 330 miliar.

"Ini sekarang kita siapkan kebutuhan benih, terkait dengan jumlah keramba, dan estimasi jumlah yang dilepas. Kami juga menindaklanjuti turunan Peraturan Menteri (Permen), dibuat juknis yang bisa aplikasikan masyarakat," kata Slamet dalam diskusi daring, Selasa (14/7/2020).

Slamet menuturkan, ada beberapa Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI) yang menjadi prioritas pembudidayaan lobster pada tahun 2020. Meski sejatinya, seluruh WPP yang digunakan untuk budidaya ikan berpotensi secara geografis.

"Potensinya ada, kelayakan air itu sangat memungkinkan. Tapi di tahun 2020, kita fokus di beberapa WPP, termasuk di WPP 573, WPP 712, WPP 572, dan beberapa tempat," tutur Slamet.

Agar tercapai, pihaknya sudah menyiapkan 6 strategi unggulan. Strategi pertama yaitu pengelolaan kawasan, kesehatan, dan lingkungan yang meliputi penyusunan rencana kawasan budidaya dan berbasis daya dukung, pengembangan sentra kawasan budidaya lobster terintegrasi, monitoring dan pengendalian penyakit, serta penyusunan pola tebar benih.

Kedua, pengembangan sistem rantai pasok dari hulu ke hilir, meliputi pengaturan segmentasi usaha dan rantai pasok hulu-hilir; sertifikasi, standarisasi, dan traceability; serta diversifikasi, promosi, dan branding produk.

Ketiga, pembangunan infrastruktur dan konektifitas, meliputi revitalisasi unit pembenihan, unit produksi pakan, listrik, air bersih, jalan produksi, dermaga, bandara perintis, serta pelabuhan.

Selanjutnya pemberdayaan pembudidaya lobster, penguatan SDM dan pengembangan Iptek, serta dukungan regulasi dan koordinasi lintas sektor.

"Ada beberapa tantangan yang harus kita tanggulangi. Ketergantungan pada alam dan pakan rucah. Lokasi dan infrastruktur budidaya yang masih lemah, terbatasnya teknologi dan potensi SDM permodalan, serta ada persaingan pasar dengan Vietnam dan Taiwan. Mereka punya letak geografis yang strategis," pungkas Slamet.

https://money.kompas.com/read/2020/07/14/165700726/kkp-targetkan-budidaya-lobster-tahun-2024-capai-7220-ton-senilai-rp-173

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Ekspor Pasir Laut RI Dibuka, Singapura Paling Diuntungkan | Kemenperin Kukuh Tak Restui Impor KRL Bekas Jepang

[POPULER MONEY] Ekspor Pasir Laut RI Dibuka, Singapura Paling Diuntungkan | Kemenperin Kukuh Tak Restui Impor KRL Bekas Jepang

Whats New
Seri dan Imbal Hasil Lelang Sukuk Negara Pekan Depan

Seri dan Imbal Hasil Lelang Sukuk Negara Pekan Depan

Whats New
RI Calonkan Diri Jadi Anggota Dewan IMO 2024-2025, Ini Logo dan Slogannya

RI Calonkan Diri Jadi Anggota Dewan IMO 2024-2025, Ini Logo dan Slogannya

Whats New
Ekspor Pasir Laut Dinilai Hanya Untungkan Pebisnis

Ekspor Pasir Laut Dinilai Hanya Untungkan Pebisnis

Whats New
SPBU Pertamina 'Bersolek', Tersedia Bright Cafe hingga 'Jalur Cepat' Beli Pertamax dan Dex Series

SPBU Pertamina "Bersolek", Tersedia Bright Cafe hingga "Jalur Cepat" Beli Pertamax dan Dex Series

Whats New
BSI Salurkan Pembiayaan Korporasi Rp 58,1 Triliun

BSI Salurkan Pembiayaan Korporasi Rp 58,1 Triliun

Rilis
Tingkap Kepercayaan Masyarakat terhadap Bisnis di Indonesia Naik

Tingkap Kepercayaan Masyarakat terhadap Bisnis di Indonesia Naik

Whats New
Wamen LH: Pengolahan Limbah Indonesia Tidak Kalah dengan Negara Maju

Wamen LH: Pengolahan Limbah Indonesia Tidak Kalah dengan Negara Maju

Rilis
Sanksi Pelecehan Seksual di Tempat Kerja: Dipecat hingga Pidana

Sanksi Pelecehan Seksual di Tempat Kerja: Dipecat hingga Pidana

Whats New
Simak 5 Tips Hemat dalam Mengelola Keuangan

Simak 5 Tips Hemat dalam Mengelola Keuangan

Earn Smart
Garuda Tiba-tiba Cetak Laba Jumbo Rp 57 Triliun, Kok Bisa?

Garuda Tiba-tiba Cetak Laba Jumbo Rp 57 Triliun, Kok Bisa?

Whats New
Harga BBM Vivo Turun, Simak Rinciannya

Harga BBM Vivo Turun, Simak Rinciannya

Whats New
Pemkot dan KSOP Kelas II Jayapura Dukung Operasional Terminal Peti Kemas Jayapura 24 Jam 7 Hari

Pemkot dan KSOP Kelas II Jayapura Dukung Operasional Terminal Peti Kemas Jayapura 24 Jam 7 Hari

Whats New
Ekonomi Digital Asia Tenggara Bisa Capai 1 Triliun Dollar AS, Ini Rintangannya

Ekonomi Digital Asia Tenggara Bisa Capai 1 Triliun Dollar AS, Ini Rintangannya

Whats New
Indonesia Resmi Punya Pabrik Bahan Baku Baterai Kendaraan Listrik

Indonesia Resmi Punya Pabrik Bahan Baku Baterai Kendaraan Listrik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+