Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rupiah Pagi Ini Dibuka Menguat

Mengutip data Bloomberg pukul 09.17 WIB rupiah berada pada level Rp 14.560 per dollar AS atau menguat 28 poin (0,19 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya pada level Rp 14.588 per dollar AS.

Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan walaupun dibuka menguat, rupiah diproyeksikan akan bergerak melemah pagi ini. Adapun sentimen negatif yang muncul pagi ini adalah potensi konflik AS dan China terkait dengan undang-undang keamanan nasional Hong Kong.

“Kondisi eksternal pagi ini menunjukkan adanya tekanan ke aset-aset berisiko karena kekhawatiran peningkatan penularan virus dan memburuknya hubungan AS dan China. Rupiah mungkin bisa bergerak melemah pagi ini,” kata Ariston kepada Kompas.com

Selanjutnya, pergerakan rupiah juga dipengaruhi oleh sentimen domestik yakni penantian hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang masih membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 bps.

“Dengan kondisi inflasi yang masih terjaga di bawah 2 persen, pemangkasan ini bisa terjadi. Pasar mungkin sudah mengantisipasi hasil ini kemarin. Situasi sell on fact buy on rumour mungkin bisa mendorong penguatan rupiah pasca pengumuman BI (siang nanti),” ujar Ariston.

Hari ini pasar juga menantikan data GDP kuartal kedua dan rilis data produksi industri bulan Juni China yang akan dirilis pagi ini. Banyak analis yang memperkirakan rilis data akan lebih bagus dari sebelumnya.

“Bila demikian hasilnya bisa memberikan sentimen positif ke aset-aset berisiko hari ini termasuk rupiah,” ujar dia.

Ariston memproyeksikan rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.450 per dollar AS sampai dengan Rp 14.700 per dollar AS.

https://money.kompas.com/read/2020/07/16/095200126/rupiah-pagi-ini-dibuka-menguat

Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke