Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sri Mulyani: STAN Perlu Perubahan Luar Biasa Banyak

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai, momentum ini bisa menjadi hikmah bagi STAN untuk melakukan transformasi.

Ia ingin STAN melakukan perubahan baik dari kurikulum hingga proses penerimaan anak didik baru sehingga bisa mengafirmasi setiap anak di seluruh Indonesia, baik bagi mereka yang berasal dari keluarga tidak mampu, hingga mereka yang berasal dari daerah tertinggal.

"Blessing dari situasi Covid-19 ini untuk memikirkan bagaimana desain PKN STAN ke depan, tantangan pasti akan hadir. Apakah kita siap? Bagaimana membuat afirmasi bagi anak-anak tidak mampu, daerah tertinggal, agar mereka bisa merasa memiliki dan tentu berharap, kompetensi mereka, ilmu, pemahaman terhadap tantangan Indonesia ke depan itu sangat penting," ujari Sri Mulyani seperti dikutip dari akun instagramnya, @smindrawati, Minggu (19/7/2020).

"Itulah mengapa saya menganggap perlu perubahan luar biasa banyak," sambungnya.

Sri Mulyani berharap STAN bisa menjadi kampus yang menjunjung keberagaman, serta lulusannya dapat menjadi pembuat kebijakan yang tangguh.

Untuk itu, dia menilai lulusan STAN perlu dibekali dengan ilmu yang lengkap dan sesuai dengan tantangan zaman.

"Kita sekarang masuk era digital economy, kita perlu banyak sekali anak STAN dengan peran yang luar biasa penting, yang pandai dan pintar, mereka dididik sedikit saja telah menjadi tulang punggung yang hebat baik di Kemenkeu maupun di tempat lain," ujar dia.

https://money.kompas.com/read/2020/07/19/160000226/sri-mulyani--stan-perlu-perubahan-luar-biasa-banyak

Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke