Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Chatib Basri: Dorong Permintaan, Berikan Uang ke Kelompok Menengah Bawah

BLT dinilai harus diberikan masyarakat miskin dan masyarakat berpenghasilan rendah. Sebab masyarakat di klaster tersebut akan lebih banyak belanja ketimbang menyimpan uangnya.

"World Bank punya angkanya, ada 115 juta orang atau 30 juta rumah tangga yang berpendapatan rendah. Kalau Rp 1 juta dikasih sebulan, itu sudah Rp 30 triliun. Selama 4 bulan, butuh Rp 120 triliun. Permintaan akan naik, dan mereka akan minta kredit ke bank," kata Chatib dalam diskusi daring, Senin (20/7/2020)

Hasil studi kuantitatif yang Chatib lakukan, konsumsi lebih mampu mendorong ekonomi. Bila konsumsi masyarakat menjadi konsen pemerintah saat ini, maka investasi juga akan tumbuh dalam satu kuartal ke depan.

"Jadi kalau mau mendorong permintaan, yang paling efektif adalah berikan uang kepada kelompok menengah bawah. BLT perlu diperluas kepada lower middle income. Terbukti dari absorsi belanja, yang paling efektif adalah BLT meski dibandingkan dengan sembako," ujarnya.

Perlindungan sosial yang diperluas membuat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tak bias kepada kelompok menengah ke atas.

Biasanya PSBB yang telah dilakukan membuat masyarakat berpenghasilan rendah setuju mempercepat new normal. Sedangkan masyarakat berpenghasilan di atas Rp 4 juta lebih setuju new normal ditunda.

"Ini ada persoalan, PSBB bias kepada kelompok menengah atas jika perlindungan sosial tidak cukup. Orang seharusnya dibayar untuk tinggal di rumah. Itu sebabnya persoalan di dalam sosial protection, sebetulnya tidak hanya diberikan pada kelompok miskin, tapi pada lower middle," pungkas Chatib.

https://money.kompas.com/read/2020/07/20/125907726/chatib-basri-dorong-permintaan-berikan-uang-ke-kelompok-menengah-bawah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke