Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

30 Tahun Jadi Perajin Tempe, Rasjeni Baru Kali Ini Merasa Hampir Runtuh

Misalnya saja Rasjeni, perajin tempe yang berlokasi di Kelapa Dua, Kota Depok. Ia mengaku selama menjalankan usahanya dalam 30 tahun ini, baru kali ini usahanya benar-benar terpukul.

"Akibat pandemi Covid-19, (baru kali ini) usaha saya di sektor produksi tempe hampir runtuh, karena pelanggan banyak yang tutup," kata Rasjeni, saat konferensi pers update program PEN Sektor KUMKM, di kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Selasa (21/7/2020).

Ia mengatakan para pelanggannya seperti para pengusaha warung nasi, katering dan tukang sayur menjadi sepi semenjak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan di hampir seluruh pelosok. Tentu hal ini membuat omzetnya menjadi sangat berpengaruh.

"Hampir semuanya tutup karena PSBB dan omzet saya pun menjadi menurun dan bahkan drop hingga 50 persen lebih," katanya.

Sebelumnya, Rasjeni menjelaskan, dirinya sudah mendapat bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 85 juta sebelum pandemi mewabah. Namun, setelah pandemi Covid-19 mulai mewabah, usahanya pun kini mulai oleng.

Akhirnya melalui bantuan Bank Mandiri dengan program PEN, ia kembali mendapatkan bantuan KUR sebesar Rp 150 juta.

"Bank Mandiri datang tepat waktu, ketika para pelanggan mulai kembali bangkit, usaha saya mendapat tambahan modal baru untuk produksi tempe. Alhamdulillah, usaha saya kembali bangkit dan bisa memiliki empat orang tenaga kerja," kata dia.


Hal serupa juga dialami oleh Marsiyah, pelaku usaha warung makanan dan minuman, serta kontrakan, di kawasan Kapuk, Jakarta Utara.

Ia menceritakan sejak Covid-19 mewabah, mau tak mau warungnya terpaksa harus ditutup selama 2 bulan. Tentu hal inilah yang membuat ia merasakan kesulitan karena tidak mendapatkan penghasilan sama sekali.

"Sejak Covid-19, warung saya tutup selama dua bulan dan selama itu pula lah saya tidak mendapatkan penghasilan sama sekali," ungkap Marsiyah.

Sebelumnya, Marsiyah mengakui pernah mendapatkan KUR sebesar Rp 50 juta untuk pengembangan usahanya. Namun, usahanya menjadi macet karena terdampak Covid-19.

Untungnya, selama itu pembayaran cicilan Marsiyah masih bisa berjalan lancar.

"Bank Mandiri kembali menawarkan KUR sebesar Rp 61 juta melalui aplikasi online Mandiri Pintar, prosesnya sangat cepat dan tidak bertele-tele karena track record saya bagus di Bank Mandiri. Alhamdullilah usaha saya pun kini sudah kembali berjalan," pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2020/07/22/080100526/30-tahun-jadi-perajin-tempe-rasjeni-baru-kali-ini-merasa-hampir-runtuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke