Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kereta Tanpa Masinis di Bandara Soekarno-Hatta tinggal Menunggu Sertifikasi Kemenhub

Kereta tanpa masinis tersebut tinggal menunggu proses sertifikasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Bersama PT Len Industri (Persero), BPPT telah melaksanakan uji coba sistem driverless pada skytrain dalam rangka kegiatan akhir audit teknologi Communication-Based Train Control (CBTC).

Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi, dan Material BPPT, Eniya Listiani Dewi mengatakan, sistem CBTC tersebut akan menjadikan skytrain Bandara Soekarno-Hatta sebagai moda transportasi kereta full driverless pertama di Indonesia.

Berdasarkan hasil uji coba, skytrain tanpa masinis tersebut sudah bisa beroperasi secara baik.

“Kita sudah melihat performa, sistem, dan seluruh aspek Selama 14 bulan, kita cek dan kali ini kita sudah memastikan semua bergerak dengan baik," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (23/7/2020).

Eniya mengakui, beberapa waktu terdapat beberapa prosedur yang perlu diperbaiki. Namun, temuan-temuan tersebut dipastikan sudah diselesaikan.

Setelah proses uji coba dan audit rampung, maka pengoperasian skytrain tanpa masinis tinggal menunggu sertifikasi dari Kemenhub.

Eniya berharap agar sistem Automatic Train Operation (ATO) dan Automatic Train Protection (ATP) Len bisa diterapkan di semua lintasan perkeretaapian.

Sebagai informasi, skytrain Bandara Soekarno-Hatta sudah beroperasi sejak September 2017. Dimana sampai saat ini pengoperasiannya masih menggunakan masinis.

Kalayang digunakan oleh rata-rata 20.000-25.000 penumpang per hari di empat terminal Bandara Internasional Soekarno Hatta.

https://money.kompas.com/read/2020/07/23/052419526/kereta-tanpa-masinis-di-bandara-soekarno-hatta-tinggal-menunggu-sertifikasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke