Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menurut Chatib Basri, Ini Alasan Permintaan Kredit Masih Lesu

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom dan mantan Menteri Keuangan Chatib Basri menjelaskan, kondisi permintaan kredit di bank tidak meningkat meski pemerintah telah menggulirkan sederet stimulus.

Alasannya adalah daya beli masyarakat selama masa pandemi virus corona (Covid-19) tak kunjung menunjukkan gairah.

"Saya kasih contoh, itu permintaan kredit di bank sekarang alami penurunan. Jadi, kalau produksi digenjot itu tidak banyak manfaatnya. Karena buat apa perusahaan memproduksi kalau permintaan tidak ada," katanya dikutip dari wawancara dengan Kompas TV, Kamis (23/7/2020).

"Itu yang menjelaskan kenapa permintaan kredit tidak meningkat," sambungnya.

Ia kembali menjelaskan, alasan perusahaan maupun industri enggan meminjam modal ke bank untuk ekspansi, karena stok produksi yang masih berlebih. Maka dari itu, solusinya adalah permintaan atau daya beli masyarakat perlu ditingkatkan terlebih dahulu.

"Untuk apa orang pinjam uang di bank kalau dia melakukan ekspansi usaha itu barangnya hanya jadi stok di gudang. Jadi, yang harus dilakukan membuat permintaannya naik dulu," ujarnya.

Untuk diketahui, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit perbankan pada Mei 2020 tumbuh melambat sebesar 3,04 persen secara tahunan (yoy), dibandingkan dengan April yang tumbuh 5,73 persen (yoy).

Sementara likuiditas perbankan nasional masih sangat kuat dengan rasio kredit terdahap simpanan (loan deposit ratio/LDR) pada Mei 2020 berada di level 90,42 persen. 

Sedangkan, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan masih tumbuh 8,87 persen (yoy) di Mei 2020, meningkat bila dibandingkan pada April 2020 tumbuh 8,08 persen (yoy).

https://money.kompas.com/read/2020/07/23/135039926/menurut-chatib-basri-ini-alasan-permintaan-kredit-masih-lesu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke