Hal tersebut sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Unilever yang digelar hari ini, Jumat (24/7/2020).
Sebelumnya, pada 18 Desember 2019, Unilever sudah membagikan dividen tahun buku 2019 sebesar Rp 3,3 trliun. Sehingga total dividen yang diterima pemegang saham mencapai Rp 7,4 triliun, atau sama dengan laba bersih.
Unilever mencatatkan laba bersih tahun buku 2019 sebesar Rp 7,4 triliun, atau tumbuh 9,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu penjualan bersihnya mencapai Rp 42,9 triliun atau meningkat 2,7 persen.
Dalam RUPST tersebut, Direktur sekaligus Sekretaris Perseroan, Sancoyo Antarikso menyampaikan pengumumkan pengangkatan Badri Narayanan sebagai direktur, serta Ignasius Jonan sebagai komisaris.
“Perlu adanya pembaharuan demi pembaharuan sehingga perseroan bisa tetap bertumbuh dengan berpegang pada strategi untuk melakukan operasi bisnis dengan berlandaskan tujuan, misi sosial yang kuat (purpose-led) serta memiliki kesiapan dalam menghadapi tantangan di masa depan (future-fit),” ungkap Sancoyo melalui siaran media, Jumat (24/7/2020).
Sancoyo menambahkan, perseroan yakin dengan pengangkatan Badri Narayanan yang memiliki pengalaman sangat luas di tingkat global, akan secara signifikan memperkuat Perseroan untuk terus bisa memenangkan pasar di Indonesia.'
Sementara, pengangkatan Ignasius Jonan sebagai komisaris dinilai penting agar perusahaan tetap relevan dan mampu menjadi yang terdepan di tengah situasi penuh tantangan.
Sebagai informasi, Badri Narayanan bergabung dengan Unilever pada tahun 2000. Selama 20 tahun berkarir dengan Unilever, Badri pernah bekerja di bagian Area Sales and Customer, Merek Regional, Customer Development Excellent and Operations, serta Direktur Regional Customer Development, baik di tingkat lokal, regional dan global.
Dua posisi terakhir Badri adalah sebagai Wakil Presiden Global, B2B eCommerce and Route to Market berbasis di India. Badri memiliki pengetahuan manajemen umum yang kuat, pengalaman memimpin dalam berbagai posisi penjualan dan pemasaran di berbagai daerah geografis, setidaknya di 20 negara tempat Unilever beroperasi.
Sementara itu, Ignasius yang merupakan seorang praktisi manajemen dan keuangan dengan pengalaman yang sangat luas sebagai pemimpin di berbagai lembaga dan institusi. Dengan prestasinya, Jonan diharapkan mempu mendukung perseroan untuk semakin memahami pasar nasional, terus bertumbuh semakin kuat, dan membawa dampak positif bagi ekosistem dan lingkungan sekitar.
Ignasius sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan (2014-2016) dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (2016- 2019), serta memegang peran strategis di Citibank, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
“Dengan dukungan talenta-talenta yang mumpuni, perseroan optimis tetap bisa bertahan, memberikan penghidupan pada ribuan karyawan dan jutaan masyarakat dalam mata rantai perseroan di tengah situasi yang penuh tantangan seperti sekarang ini,” kata Sancoyo.
https://money.kompas.com/read/2020/07/24/152040826/unilever-tebar-dividen-rp-74-triliun