Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mentan Dukung Budi Daya Porang yang Berpotensi Diekspor

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendukung budi daya tanaman porang yang kini sedang booming di Indonesia.

Porang yang dikenal pula dengan nama Iles-iles merupakan tanaman umbi-umbian dari spesies Amorphophallus muelleri.

“Porang banyak digunakan untuk bahan baku tepung, kosmetik, penjernih air, juga untuk pembuatan lem dan jelly yang beberapa tahun terakhir kerap diekspor ke luar negeri, seperti Jepang dan China,” kata Menteri Syahrul dalam keterangan tertulis.

Pernyataan itu ia sampaikan saat melakukan kegiatan panen dan tanam porang di Desa Talumae, Kecamatan Watang Sidenreng, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (28/07/2020).

Mentan melanjutkan, porang adalah komoditas unggulan yang berorientasi ekspor. Kementerian Pertanian (Kementan) pun mendukung petani porang.

Salah satu dukungan itu, khususnya agar mereka bisa terfasilitas pembiayaannya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk budi daya porang.

Menteri Syahrul juga menyerahkan bantuan, seperti 10 unit traktor roda empat, 3 unit ekskavator, serta penyaluran KUR Rp 100 juta dari BNI, Rp 350 juta dari BRI, dan Rp 400 juta dari Mandiri.

Syahrul pun berharap Sidrap bisa menjadi percontohan budi daya porang, sehingga hasil panen porang tak hanya untuk ketahanan pangan nasional, melainkan juga untuk lini kehidupan lain dan pergaulan dunia.

“Pertanian sangat menjanjikan dan hasilnya tidak pernah mengingkari mereka yang melakukan dengan benar. Pertanian tidak ada yang rugi. Sebab, matahari, air, tanah, dan bumi memang disiapkan untuk manusia agar bisa hidup lebih baik,” kata Mentan.

Ia melanjutkan pertanian sangat penting karena tidak kenal krisis, termasuk Covid-19. Pertanian dibutuhkan dalam kondisi apa saja.

Manfaat KUR pertanian

Adapun, KUR sendiri bermanfaat bagi para petani, termasuk petani porang agar hasil produksi lebih maksimal.

KUR pertanian tersebut merupakan bentuk dukungan Kementan terhadap pembiayaan petani porang.

“Dukungan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan produksi pangan dalam negeri dan peningkatan komoditas ekspor Indonesia,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy.

Ia melanjutkan, Kementan memang bertujuan untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara berkedaulatan dan mandiri pangan, termasuk meningkatkan komoditas ekspor, seperti porang.

“Akses pembiayaan KUR untuk petani sendiri tidak sulit. Syaratnya antara lain adalah memiliki KTP, memiliki lahan yang disertai bukti, dan tergabung dalam kelompok tani,” ujar Sarwo Edhy.

Ia pun menegaskan bahwa bantuan KUR hingga Rp 50 juta tanpa agunan. Jika ada bank yang mempersulit, masyarakat bisa melapor.

“Melalui program ini, pemerintah hadir di tengah-tengah bapak ibu sekalian. Jangan takut dan khawatir, kami ada di belakang bapak dan ibu,” imbuh Sarwo Edhy.

Menurut dia, pemerintah ingin petani sejahtera, sehingga bisa menyekolahkan anaknya, membeli mobil, dan kaya raya. Pemerintah tidak mengharapkan sesuatu, kecuali petani makmur untuk memenuhi pangan Indonesia.

https://money.kompas.com/read/2020/07/28/212222326/mentan-dukung-budi-daya-porang-yang-berpotensi-diekspor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke