Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pandemi Covid-19 Picu Masyarakat untuk Bertransaksi Digital

KOMPAS.com – Tak bisa dimungkiri, pandemi Covid-19 telah mengubah cara hidup masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Salah satunya adalah lebih memilih metode pembayaran secara digital.

Selama pandemi, terutama di daerah yang berstatus Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), tren berbelanja online, terutama menggunakan metode pembayaran digital meningkat.

Dilansir dari Kompas.com, Kamis (18/6/2020), Bank Indonesia (BI) mencatat kenaikan transaksi digital selama PSBB bulan April 2020 mencapai 64, 48 persen secara tahunan. Lalu, volume transaksi digital juga tumbuh 37,35 persen secara tahunan.

Merespons fenomena itu, BI berkomitmen mendorong penggunaan Quick Response (QR) Code di berbagai sektor, seperti di Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), hingga toko tradisional.

Upaya itu dilakukan guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan pembayaran nontunai di sektor retail, khususnya mikro di masa pandemi, agar dapat bertransaksi secara aman.

Meningkatnya transaksi digital di masa pandemi Covid-19 juga memperlihatkan fakta menarik, yaitu tingginya transaksi oleh generasi yang lahir pada 1985 hingga 1995 atau biasa disebut milenial.

Mengutip Kompas.com Rabu (12/2/2020), Research Director Customer Experience Ipsos Indonesia Olivia Samosir mengatakan, tingginya angka milenial dalam menggunakan dompet digital karena produktivitas generasi ini jauh lebih tinggi daripada generasi lain.

Perilaku berbelanja milenial ini pun dapat dipahami mengingat berbagai macam uang atau dompet digital gencar menawarkan promo, diskon, hingga cashback di berbagai merchant, seperti toko retail pakaian hingga makanan.

Lebih lanjut, hasil riset Ipsos juga menunjukkan, 71 persen milenial yang menggunakan dompet digital awalnya tergiur berbagai promo atau hadiah.

Walau demikian, lanjut Olivia, seiring bertambahnya waktu, kenyamanan juga menjadi alasan utama dan menggeser alasan promo.

Hal ini pun dapat dimengerti mengingat penggunaan dompet digital kini dilakukan melalui ponsel pintar. Melalui ponsel pintar, transaksi baik online maupun offline pun dapat dilakukan.

Selain itu, Dikutip dari Kontan.co.id, Senin (13/7/2020), Boston Consulting Group menyebut, pandemi Covid-19 diperkirakan mendorong lebih banyak rumah tangga di Asia Tenggara menerapkan transaksi digital.

Penuhi kebutuhan masyarakat akan transaksi digital

Melihat fenomena perubahan cara bertransaksi masyarakat tersebut, ShopeePay tidak tinggal diam dan terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan transaksi digital.

ShopeePay, fitur layanan uang elektronik yang berada di aplikasi Shopee, dilengkapi fitur yang makin memudahkan masyarakat bertransaksi nontunai, yakni Scan QR Code.

Dengan fitur itu, masyarakat tinggal memindai QR Code, pada menu ‘Bayar’ di ShopeePay, saat bertransaksi kemudian memasukkan nominal yang dibelanjakan.

Menurut Marketing Manager ShopeePay Cindy Candiawan, akses pengguna ke layanan transaksi nontunai yang dihadirkan ShopeePay juga sesuai anjuran Bank Indonesia (BI).

Pasalnya, transaksi nontunai dapat meminimalkan kontak fisik melalui medium uang tunai. Ini karena pembayaran secara tunai berpotensi menjadi salah satu jalur penyebaran Covid-19.

"Kami hadir untuk dapat senantiasa mendukung aktivitas masyarakat Indonesia secara aman dan efektif dengan menerapkan transaksi digital," kata Cindy dikutip dari Kompas.com, Selasa (30/6/2020).

Ia melanjutkan, langkah itu dilakukan untuk menjawab kebutuhan sehari-hari masyarakat. Sebab, selain bertransaksi secara online di aplikasi Shopee, pengguna dapat bertransaksi di ribuan merchant offline mitra ShopeePay.

Pengguna ShopeePay yang bertransaksi di merchant offline pun memiliki kesempatan untuk mendapatkan promo menarik, salah satunya cashback 30 persen hingga Rp 15.000.

Selain itu, langkah ini pun merupakan dukungan ShopeePay terhadap pergerakan Indonesia Cashless Society yang sesuai anjuran dari BI.

Dukungan itu diwujudkan dengan tawaran manfaat bagi pengguna yang meliputi kenyamanan, efisiensi, keamanan, dan penghematan biaya yang lebih besar.

Untuk menikmati segala kemudahan tersebut, caranya mudah. Cukup unduh aplikasi Shopee secara gratis di App Store atau Google Play, kemudian aktifkan ShopeePay.

https://money.kompas.com/read/2020/07/29/130000226/pandemi-covid-19-picu-masyarakat-untuk-bertransaksi-digital

Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke