Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kinerja Barito Pacific Terdampak Pandemi Virus Corona

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja PT Barito Pacific Tbk (BRPT) turun sepanjang semester I-2020.

Hingga Juni 2020, BRPT membukukan pendapatan bersih senilai 1,1 miliar dollar AS, turun 15,05 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai 1,3 miliar dollar AS.

Apabila dirinci, pendapatan dari segmen petrokimia yang disumbang oleh PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) sebesar 841 juta dollar AS pada semester I-2020, turun 20,1 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya 1,05 miliar dollar AS.

Penurunan pendapatan bersih dari segmen petrokimia disebabkan oleh rata-rata harga penjualan yang lebih rendah terhadap seluruh produk dari 996 dollar AS per ton menjadi 777 dollar AS per ton pada semester I-2020.

Namun, volume penjualan produk petrokimia cenderung stabil. Volume penjualan TPIA mencapai 1.082 kilo ton (KT) pada semester I-2020. Realisasi ini naik tipis dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 1.058 KT.

Sementara pendapatan dari segmen energi yang disumbang oleh PT Star Energy mencapai 262 juta dollar AS atau naik 6,9 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Naiknya pendapatan dari segmen energy ditopang oleh produksi listrik dan uap yang lebih tinggi dan lebih rendahnya pemadaman yang direncanakan/tidak direncanakan pada tahun 2020 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019.

Ketiga aset milik Star Energy yang beroperasi, yaitu Wayang Windu, Salak dan Darajat menunjukkan tingkat kapasitas lebih dari 90 persen.

BRPT membukukan kerugian bersih senilai 8,8 juta dollar AS, berbanding terbalik dengan capaian BRPT pada semester I-2019 yang masih mencatatkan laba bersih senilai 10,91 juta dollar AS.

Meski demikian, Direktur Keuangan Barito Pacific David Kosasih mengatakan torehan kinerja BRPT ini menunjukkan perbaikan. Spread margin petrokimia menunjukkan perbaikan, setidaknya di beberapa bulan ini.

David mengatakan, perbaikan ini didorong oleh pulihnya aktivitas perekonomian di China dan kawasan Asia Timur Laut (North East Asia/NEA)


“Karena faktor-faktor tersebut dan juga harga naphtha yang mengalami penurunan, sehingga menopang perbaikan margin petrokimia. Melihat hasil kinerja kuartal kedua memberikan optimisme bagi kami. Sehingga kami berharap perbaikan ini akan berlanjut ke semester kedua 2020,” ujar David dalam paparan telekonferensi, Kamis (30/7/2020).

David mengatakan, penurunan harga naphtha ini mendorong penurunan beban pokok pendapatan sebesar 7,2 persen menjadi 903 juta dollar AS. Secara tahunan, harga naphtha menurun sekitar 22,9 persen menjadi 422 dollar AS per metric ton (MT) dari sebelumnya 547 dollar AS per MT.

Penurunan harga naphtha seiring dengan turunnya harga minyak mentah Brent yang lebih rendah sebesar 40 persen year-on-year, menjadi 40 dollar AS per barrel pada semester I-2020.

Selain itu, beban keuangan juga turun 9,1 persen menjadi 90 juta dollar AS pada enam bulan pertama 2020. David mengatakan, penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya pokok pinjaman Star Energy. (Akhmad Suryahadi)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Pendapatan Barito Pacific (BRPT) turun 15% menjadi US$ 1,1 miliar di semester I-2020

https://money.kompas.com/read/2020/07/30/130631426/kinerja-barito-pacific-terdampak-pandemi-virus-corona

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke