Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Turunnya Harga Pangan dan Tarif Pesawat Sumbang Deflasi Juli 2020

"Perkembangan ini dipengaruhi oleh inflasi kelompok inti yang tetap rendah serta deflasi pada kelompok harga bergejolak (volatile food) dan harga yang diatur pemerintah (administered prices)," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko, Selasa (4/8/2020).

Tercatat, inflasi inti pada Juli 2020 sebesar 0,16 persen (mtm), meningkat dibandingkan dengan perkembangan bulan sebelumnya sebesar 0,02 persen (mtm) akibat kenaikan harga emas. 

Inflasi inti yang rendah tergambar pada beberapa komoditas seperti gula pasir, kopi bubuk, dan bawang bombay yang masing-masing tercatat deflasi 4,23 persen, 0,36 persen, dan 5,05 persen (mtm).

Sementara itu, inflasi emas tercatat naik dari deflasi 1,18 persen (mtm) menjadi 5,02 persen (mtm) sejalan dengan kenaikan harga emas dunia. Secara tahunan, inflasi inti tercatat 2,07 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan inflasi Juni 2020 sebesar 2,26 persen (yoy).

"Inflasi inti yang terjaga rendah tidak terlepas dari pengaruh perlambatan permintaan domestik akibat pandemi Covid-19, konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, harga komoditas global di luar emas yang tetap rendah, dan stabilitas nilai tukar yang terjaga," kata Onny.

Sementara, kelompok volatile food mencatat deflasi 1,19 persen (mtm) pada Juli 2020, menurun dibandingkan perkembangan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,77 persen (mtm).

Deflasi kelompok volatile food terutama dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas pangan seperti aneka bawang, daging ayam ras, dan beras.

Perkembangan ini juga sejalan permintaan domestik yang melambat serta pasokan yang memadai didukung dampak panen, distribusi di berbagai daerah yang terjaga, dan harga komoditas pangan global yang rendah.

"Dengan perkembangan ini, inflasi kelompok volatile food secara tahunan tercatat 0,35 persen (yoy), lebih rendah dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,32 persen (yoy)," jelas Onny.

Selanjutnya, kelompok administered prices mengalami deflasi 0,07 persen (mtm) pada Juli 2020, setelah pada bulan sebelumnya mencatat inflasi sebesar 0,22 persen (mtm).

Deflasi tersebut terutama akibat menurunnya tarif angkutan udara sejalan penerapan strategi penurunan harga tiket oleh maskapai. Sementara itu, tarif angkutan antarkota dan kendaraan roda empat daring, serta harga jual aneka rokok mengalami peningkatan.

Secara tahunan, inflasi kelompok administered prices tercatat sebesar 0,70 persen (yoy) pada Juli 2020, lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,52 persen (yoy). 

"Ke depan, Bank Indonesia terus konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk mengendalikan inflasi tetap rendah dan terkendali dalam sasarannya sebesar 3,0 persen ± 1 persen pada 2020," pungkas Onny.

https://money.kompas.com/read/2020/08/04/080200426/turunnya-harga-pangan-dan-tarif-pesawat-sumbang-deflasi-juli-2020

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke