Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ekonomi RI Minus 5,32 Persen, Rupiah Malah Menguat, Ini Sebabnya

Mengutip data Bloomberg, rupiah sore ini ditutup menguat 75 poin (0,51 persen) pada pada level Rp 14.550 per dollar AS.

Sebelumnya, BPS melansir bahwa produk domestik bruto (PDB) Indonesia kuartal II 2020 mengalami kontraksi 5,32 persen YoY. Sementara dibandingkan kuartal sebelumnya, PDB mengalami menyusut 4,19 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pasar sudah mengantisipasi bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tersebut akan mengalami kontraksi.

“Sebelumnya baik pemerintah, Bank Indonesia maupun para pengamat sudah memberikan informasi yang hampir semuanya mengatakan PDB Kuartal II akan terkontraksi,” kata Ibrahim.

Meski realisasi kontraksi ekonomi ini lebih besar dibandingkan proyeksi, namun semua pihak optimistis pada kuartal III kinerja ekonomi Indonesia bisa kembali positif, meski hanya tumbuh 0,4 persen.

Di sisi lain, kontraksi kuartal kedua hampir terjadi di semua negara baik di AS, Eropa maupun sebagian Asia. Namun dari beberapa negara tersebut, Indonesia yang paling rendah kontraksinya.

“Dengan begitu, pasar kembali percaya diri dengan fiundamental perekonomian dalam negeri, sehingga arus modal asing kembali membanjiri pasar dalam negeri,” ungkap dia.

Dari sisi eksternal, Menteri Keuangan Steven Mnuchin optimis paket stimulus lanjutan sebesar 1 triliun dollar AS dipastikan akan segera terealisasi. Walaupun kenyataannya, kesepakatan antara Gedung Putih dan Demokrat masih belum tercapai.

Stimulus besar ini, merupakan langkah pemerintah AS dalam merespon perlambatan pertumbuhan ekonomi. besar stimulus. Sebelumnya, President and CEO The Fed Mary C. Daly mengatakan, AS membutuhkan lebih banyak dukungan (stimulus) daripada yang diperkirakan.

https://money.kompas.com/read/2020/08/05/165039326/ekonomi-ri-minus-532-persen-rupiah-malah-menguat-ini-sebabnya

Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke