Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Naikkan Kelas UMKM, Tak Cukup Hanya Bantuan Modal

JAKARTA, KOMPAS.com - Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai tulang punggung ekonomi nasional perlu ditingkatkan kapasitasnya agar mampu bersaing di pasar lokal maupun global.

Namun demikian, masih banyak UMKM belum memiliki kapasitas pengembangan bisnis yang memadai. Butuh pendampingan yang intensif untuk memperbesar skala UMKM.

Seiring dengan pertumbuhan dan berkembang serta meningkatnya produksi, maka serapan tenaga kerja di sekitar lokasi tempat usaha juga akan meningkat.

PT Sarana Jabar Ventura (SJV) menggandeng perusahaan bisnis inkubasi UMKM, PT Lumina Kaya Indonesia (KAYA.ID), untuk program pendampingan dan pengembangan UMKM binaannya. Kali ini SJV memilih, PT Zanada Corp Education, pemilik merek KIZZ Crunchy yang berlokasi di kota Bandung, untuk diberikan dukungan pendanaan dan pendampingan pemasaran.

Zanada Corp Education saat ini memproduksi kudapan keripik berbahan tempe dengan berbagai rasa.

Direktur Utama SJV Rahmat Fajar mengatakan, kesulitan UMKM yang utama adalah pendanaan kebutuhan modal kerja. SJV membantu UMKM, salah satunya lewat skema obligasi konversi yang dimaksudkan untuk lebih memacu UMKM berbentuk badan usaha dengan manajemen yang rapi dan kian berkembang pendapatan maupun keuntungan usahanya.

Namun, diperlukan pula pendampingan pada aspek branding dan pemasaran yang memungkinkan UMKM meraih pangsa pasar lebih luas.

“SJV siap membantu dari sisi pendanaan dan pembiayaan modal kerja lewat skema obligasi konversi. Jadi kami bisa fokus di aspek tersebut untuk mengembangkan UMKM binaan kami. Lalu teman-teman dari Kaya.id bisa mendampingi pada sisi branding dan marketing. Kita harus berpikir dan bertindak out of the box untuk mencapai kinerja yang lebih baik,” ujar Rahmat dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/8/2020).

SJV mengalokasikan dana sebesar Rp 500 juta untuk kerjasama dengan merk KIZZ Crunchy yang nantinya bisa dialihkan menjadi equity participation. Pada tahun pertama produksi ditargetkan meningkat lima kali lipat, dari 2.000 bungkus menjadi 10.000 bungkus per bulan.


Jika selama ini pasar hanya di Bandung dan sekitarnya, kerja sama ini memungkinkan produk menjangkau pasar lokal dan bahkan internasional.

Sementara itu, Direktur Utama KAYA.ID Nita Kartikasari menyatakan, salah satu kesulitan UMKM naik kelas karena kekurangan sumber daya pemasaran yang berpengalaman dan juga konsultan bisnis yang bisa membantu mengeksekusi strategi pemasaran.

Nita berharap UMKM Indonesia harus bisa tumbuh menjadi merek yang besar di Indonesia dan bahkan di pasar internasional.

“Kami juga sangat senang bisa bermitra dengan SJV agar UMKM Indonesia bisa berkembang menjadi brand besar dan bersaing secara global. Misi kami untuk membuat minimal satu UMKM Indonesia menjadi perusahaan publik dalam 3-5 tahun dari sekarang, dan mempunyai daya saing di pasar dunia,” ujar Nita.

https://money.kompas.com/read/2020/08/08/134842026/naikkan-kelas-umkm-tak-cukup-hanya-bantuan-modal

Terkini Lainnya

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke