Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tekan Impor, Pemerintah Luncurkan Gelar Buah Nusantara

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah meluncurkan program Gelar Buah Nusantara kelima sebagai kampanye untuk mendorong masyarakat mengonsumsi buah lokal.

Program ini pun bertujuan untuk mengurangi konsumsi buah impor.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, gelaran ini juga untuk menggali potensi bisnis komoditas buah asli Nusantara, sekaligus mendorong peningkatan agribisnis buah lokal.

"Pemerintah mendorong agar buah asli Nusantara menjadi pemain utama pasar buah dalam negeri sekaligus guna peningkatan ekspor, agar dapat meningkatkan pendapatan petani,” ungkap Airlangga dalam Peluncuran Gelar Buah Nusantara ke-5 di Jakarta, Senin (10/8/2020).

Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS September 2019, rata-rata konsumsi buah oleh masyarakat Indonesia hanya sekitar 67 gram per kapita per hari.

Angka ini masih jauh di bawah rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang sebesar 150 gram per kapita per hari.

Di sisi lain, neraca perdagangan buah-buahan Indonesia masih defisit Rp 19,1 triliun. Besarnya defisit ini utamanya dipengaruhi impor 4 jenis buah-buahan yaitu anggur, apel, jeruk, dan pir dengan total nilai impor sebesar Rp 16,7 triliun.

Sebaliknya, jenis buah-buahan yang memberikan kontribusi ekspor terbesar adalah manggis, nanas, pisang, salak, dan mangga dengan nilai Rp 986,1 miliar.

Airlangga mengatakan, pada kondisi pandemi Covid-19 konsumsi buah-buahan dipastikan meningkat, khususnya yang dapat meningkatkan imunitas tubuh dan memberikan manfaat kesehatan.

Oleh sebab itu, penting untuk mendorong konsumsi buah lokal sehingga bisa menjadi pendongkrak perekonomian.


"Di tengah situasi pandemi Covid-19 seperti ini buah-buahan bisa jadi penyangga imunitas tubuh. Tapi sektor ini sekaligus bisa menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi," kata dia.

Menurutnya, dalam masa pandemi Covid-19, impor buah pada kuartal I-2020 mulai mengalami penurunan hingga 45 persen dibanding kuartal sebelumnya.

Sementara, rata-rata produksi buah lokal trennya meningkat 10,12 persen dalam 4 tahun terakhir.

"Kenaikan produksi buah lokal meningkatkan peluang ekspor sekaligus juga substitusi buah impor," tambah dia.

Airlangga berharap, program ini dapat terus digulirkan dan dapat menjadi gerakan berkelanjutan sehingga menjadi momentum kebangkitan buah nusantara. Juga turut memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk mencintai produk buah lokal.

"Serta meningkatkan konsumsi buah nusantara dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional,” katanya.

https://money.kompas.com/read/2020/08/10/183946226/tekan-impor-pemerintah-luncurkan-gelar-buah-nusantara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke