Hal ini dia sampaikan di hadapan para Rektor Universitas Indonesia (UI) ketika menghadiri acara Dies Natalis IV Sekolah Kajian Strategik dan Global (SKSG).
"Kita harus bersaing global. Kita enggak boleh introvert, hanya lihat ke dalam. Kita harus lihat ke luar. Kadang-kadang saya sedih melihat intelektual kita itu, hanya melihat sepotong-sepotong, kemudian memberikan komentar," ucapnya secara virtual, Jumat (14/8/2020).
Dia beralasan, informasi serta data yang pemerintah dapatkan lebih lengkap sebelum membuat suatu keputusan. Ketimbang para intelektual yang kerap mengkritisi pemerintah.
"Kami kan punya informasi paling lengkap. Jadi proses pengambilan keputusan enggak akan mungkin orang lebih baik dari kami. Kalau dikerjakan dengan baik. Karena data-data, informasi dan intelijen kami punya lebih baik," ujarnya.
Selain pengumpulan data dan informasi, kata Luhut, pemerintah juga mengetahuinya secara langsung saat meninjau ke lapangan. Contohnya, ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Solo atau ke Bandung mengecek langsung penyaluran bantuan sosial.
"Proses pengambilan keputusan itu benar-benar dilakukan secara terstruktur. Apalagi leadership seperti Pak Presiden Joko Widodo mau turun atau mengecek ke bawah itu betul-betul sangat membuat kita tajam mengambil keputusan," katanya.
https://money.kompas.com/read/2020/08/14/190100326/luhut-saya-sedih-intelektual-hanya-lihat-sepotong-kemudian-beri-komentar