Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sri Mulyani Proyeksi Ekonomi RI Bisa Minus 1,1 Persen pada 2020

Bendahara Negara itu mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada tahun ini diperkirakan berada di kisaran -1,1 persen hingga porsitif 0,2 persen.

Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya yang diperkirakan masih bisa tumbuh di kisaran -0,4 persen hingga 2,3 persen.

"Untuk Indonesia, pertumbuhan ekonomi tahun 2020 yang mengalami tekanan akibat Covid-19 kita melakukan revisi dari yang sebelumnya kita sampaikan pada Maret-April pada pembahasan DPR ," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan 2021 secara virtual, Jumat (14/8/2020).

"Tadinya pemerintah memperkiran tahun ini petumbuhan akan di kisaran -0,4 persen sampai 2,3 persen, perkiraan terakhir setelah realisasi kuartal II dan angka di Juli, tahun 2020 pertumbuhan ekonomi diperkirakan di -1,1 persen hingga 0,2 persen. Agak bergeser ke arag negatif atau mendekati 0," sambungnya.

Sri Mulyani mengatakan, revisi pertumbuhan ekonomi 2021 dilakukan lantaran tekanan terhadap perekonomian di kuartal II tahun ini cukup dalam.

Pada kuartal II-2020, kinerjea perekonomian RI mengalami kontraksi alias minus 5,32 persen. Jika kuartal III kembali minus, maka Indonesia akan bergabung dengan negara lain yang telah masuk ke jurang resesi.

"Melihat tekanan kuartal II yang sangat dalam, kuartal III harus diusahakan tidak hanya dari pemerintah, meski pemerintah pemegang peran besar dalam pemulihan ekonomi," ucapnya.


Lebih rinci, Sri Mulyani menjelaskan, hingga akhir 2020 pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan mengalami tekanan cukup dalam. Konsumsi rumah tangga diperkirakan akan tumbuh di kisaran minus 1,3 persen hingga 0 persen. Untuk investasi diperkirakan akan mengalami kontraksi atau minus 4,2 persen hingga minus 2,6 persen.

Hal serupa juga terjadi pada kinerja ekspor dan impor, yang masing-masing diperkirakan tumbuh di kisaran minus 5,6 persen hingga minus 4 persen dan minus 10,5 persen hingga minus 8,4 persen.

Adapun pada tahun 2021 mendatang, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di kisaran 4,5 persen hingga 5,5 persen.

Namun demikian, Sri Mulyani mengatakan kinerja perekonomian tahun depan masih sangat bergantung kepada penanganan pandemi virus corona di dalam negeri.

"Terutama efektivitas penanganan Covid-19 pada masyarakat dengan disiplin protokol kesehatan, ketersediaan vaksin, penemuan vaksin, juga dukungan ekspansi fiskal 2021 yang masih akan tetap dilakukan dengan melanjutkan progam pemulihan ekonomi nasional baik dari sisi demand dan supply, akselerasi reformasi untuk menodorong produktivitas, daya saing, dan iklim investasi dari sisi RUU Omnibus Law," ucap mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut.

https://money.kompas.com/read/2020/08/14/195503126/sri-mulyani-proyeksi-ekonomi-ri-bisa-minus-11-persen-pada-2020

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke