"Yang menarik bahwa ketergantungan dari pada layanan publik dan dukungan ke UMKM, BUMN jadi fondasi dan platform pendukung," ujarnya dalam diskusi virtual Nusantara Fashion Festival 2020, Minggu (16/8/2020).
Terlebih di tengah pandemi Covid-19 saat ini, pemerintah semakin giat mengarahkan BUMN untuk lebih banyak membantu UMKM, mengingat sektor ini memegang peranan penting pada perekonomian nasional.
Ia menjelaskan, pada masa krisis ekonomi tahun 1998 UMKM mampu bertahan dan menopang perekonomian dalam negeri. Tapi pada tahun ini UMKM pun ikut terimbas karena minimnya aktivitas ekonomi. Oleh sebab itu, perlu upaya untuk bisa kembali menggerakkan sektor ini.
"Contohnya, seperti AS ketika melakukan stimulus awal kan lebih ke arah korporasi, itu tidak salah memang, tapi Indonesia saat ini UMKM yang terbawah pun kena dampaknya (pandemi). Kebetulan BUMN di Indonesia pun hubungannya erat dengan UMKM," kata dia.
Ia mengatakan, seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang selama ini memang memiliki fokus bisnis pada pembiayaan UMKM. Baik itu melalui penyaluran kredit usaha rakyat (KUR), hingga program pemberdayaan ekonomi lainnya.
"Bahkan yang sebelumnya sangat korporasi seperti Telkom dan Bank Mandiri saat ini tetap bantu UMKM kita," katanya
Di sisi lain, ada Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) yang berperan menyalurkan pembiayaan ultra mikro (UMi), di mana menyasar usaha mikro yang berada di lapisan terbawah. UMi memberikan fasilitas pembiayaan maksimal Rp10 juta per nasabah tanpa agunan atau jaminan.
"Kini ibu-ibu tanpa agunan pun bisa diberikan bantuan pinjaman Rp 2 juta sampai Rp 10 juta. Negara lain saya rasa tidak banyak yang seperti Indonesia begini," kata Erick.
"Jadi sekarang banyak BUMN kita yang digerakkan untuk dukung situasi yang abnormal ini. Inilah yang bedakan kita dengan negara-negara lain," tambahnya.
https://money.kompas.com/read/2020/08/16/193300126/atasi-dampak-corona-ini-perbandingan-antara-bumn-indonesia-dari-negara-lain