Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kim Jong Un Puji Kemajuan Ekonomi Indonesia

KOMPAS.com - Presiden Korea Utara, Kim Jong Un, memuji pencapaian pembangunan ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Menurut dia, arah pembangunan di Tanah Air mengalami banyak kemajuan.

"Setelah kemerdekaan, negara Anda telah membuat banyak kemajuan besar dalam pengembangan ekonomi," kata Kim Jong Un seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri Republik Demokratik Rakyat Korea, Selasa (18/8/2020).

Pemimpin Besar Korea Utara yang juga putra Kim Jong-il ini memuji pembangunan ekonomi Indonesia yang dianggap cukup berhasil dalam skala ekonomi kerakyatan.

"(Anda membangun kemajuan besar) dalam membangun masyarakat sejahtera di bawah panji kedaulatan, kemerdekaan, dan gerakan non-blok," kata Kim Jong Un seraya memberi ucapan selamat atas HUT Kemerdekaan ke-75 RI.

"Kesempatan ini saya gunakan untuk mengutarakan keyakinan saya bahwa tradisi persahabatan kedua negara yang terjalin dengan baik, dan akan terus melanjutkan konsolidasi dan ikatan di era baru saat ini," ucap Kim Jong Un.

Sebagai informasi, kerja sama ekonomi Indonesia dengan Korea Utara terus terjalin dengan baik, bahkan terus ditingkatkan.

Hubungan ekonomi kedua negara sudah terjalin erat sejak era Presiden Soekarno dan Presiden Kim Il Sung yang merupakan kakek dari Kim Jong Un.

"Kami telah merancang dan sedang menjalankan sejumlah program konkret untuk memperkuat hubungan kedua negara sejalan dengan visi misi Presiden Joko Widodo," kata Duta Besar RI untuk Korea Utara, Berlian Napitupulu dikutip dari Antara.

"Kami terus meningkatkan promosi ekonomi dan perdagangan antara lain berpartisipasi secara aktif dalam beberapa pameran dagang internasional di Pyongyang dan pertemuan bisnis," kata dia lagi.

https://money.kompas.com/read/2020/08/18/141554026/kim-jong-un-puji-kemajuan-ekonomi-indonesia

Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke