Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Pengusaha Sate Taichan Terpukul Corona, Kini Butuh Modal untuk Bangkit

Ananda Aurora Khaerunnisa (20 tahun), penjual sate taichan Tbob mengungkapkan omzetnya terpangkas 50 persen sampai 60 persen saat pandemi Covid-19 terjadi.

Ananda mengatakan usaha yang dirintis sejak 2016 oleh kakaknya, Alm. Putri Nur Anisa yang berlokasi di Jalan Ampera raya Jakarta Selatan, terpaksa harus pindah ke rumahnya di kawasan Pejaten.

Hal tersebut lantaran pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), membuat banyak kios terpaksa harus menutup usahanya.

Ananda bahkan harus mulai berjualan lewat Instagram sembari menunggu pendaftaran pengajuan penjualan makanan daring disetujui.

Berbekal promosi lewat para influencer di media sosial, ia mencaoba bertahan menjalani usahanya dan sejak April 2020 di akun Instagram @Satetaichantbob.

“Jualan konvensional dan online itu berbeda ya, keuntungannya menurun 50 persen sampai 60 persen. Dulu omzetnya Rp 5 juta sampai dengan Rp 7 juta per harinya dan bisa menghabiskan 2.500 sampai 3.000 tusuk per hari, sekarang hanya 600 – 700 tusuk dengan omzet paling maksimal Rp 2 juta,” ujar Ananda kepada Kompas.com, Selasa (18/8/2020).

AKibat pandemi Covid-19 juga, Ananda terpaksa memberhentikan dua orang karyawannya yang membantu usahanya selama ini. Hal ini dilakukan untuk menghemat biaya operasional agar usahanya tetap mampu bertahan di tengah kondisi yang tidak pasti.


Ananda juga mengeluhkan minimnya daya beli masyarakat akibat pandemi. Akibatnya stok satenya yang tersedia tidak terjual dan harus disimpan di mesin pendingin sehingga tetap fresh saat disajikan.

“Per hari aku stok 1.000 tusuk tapi masih bisa disimpan dan tahan,” ungkap dia.

Walau demikian, di masa adaptasi kebiasaan baru ini, Ananda berencana untuk kembali berdagang di lokasi sebelumnya dan kembali mempekerjakan karyawannya.

Namun akibat modal yang terbatas, ia sangat berharap bisa mendapatkan modal usaha dari pemerintah.

Meskipun banyak perusahaan fintech yang memberikan akses permodalan, namun Ananda enggan untuk mencobanya. Ia mengaku masih khawatir dengan sistem keamanannya, sehingga meskipun butuh modal ia memilih lembaga penyalur modal terpercaya.

“Pemberlakuan new normal ini, saya berencana mau kembali ke usaha konvensional lagi, tapi tetap dengan protokol Covid-19. Setelah berjalan, mungkin akan mempekerjakan karyawan lagi,” ujarnya.

https://money.kompas.com/read/2020/08/20/111340126/cerita-pengusaha-sate-taichan-terpukul-corona-kini-butuh-modal-untuk-bangkit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke