Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER DI KOMPASIANA] Ancaman Resesi | Uang Baru Rp 75.000 | Ghibah ala Bu Tejo

KOMPASIANA--Meski banyak pihak telah mengatakan jika kini dunia, termasuk Indonesia, telah mengalami resesi, tetapi Menteri Keuangan Sri Mulyani berkata lain.

Secara teknikal, katanya, Indonesia belum masuk fase resesi.

"Biasanya dalam melihat resesi itu, dilihat year on year untuk dua kuartal berturut-turut," katanya, dalam konferensi pers virtual, Rabu (5/8/2020) seperti dilansir oleh Kompas.com.

Kendati sulit membalikkan pertumbuhan di kala gelombang resesi mengguncang dunia, ada beberapa indikator yang menunjukkan terjadi perbaikan di sejumlah sektor.

Selain topik mengenai ancaman resesi, pada pekan ini Kompasiana juga diramaikan beberapa konten lainnya seperti uang pecahan baru Rp 75.000 hingga perbincangan mengenai film "Tilik".

Inilah 5 konten menarik dan terpopuler di Kompasiana dalam sepekan:

1. 75 Tahun Indonesia Merdeka, Harapan, dan Ancaman Resesi

Resesi ekonomi, tulis Kompasianer Jhon Miduk Sitorus, adalah sesuatu yang akan dan "pasti terjadi", tetapi ini soal bagaimana kita menghadapi.

Hal tersebut bisa saja akan berjalan kembali, tetapi bukan dalam keadaan normal sebelumnya, sehingga relevan dengan konsep new normal dari yang disosialisasikan oleh pemerintah.

Berbagai kebijakan digenjot agar Indonesia terhindar dari resesi, misalnya, pemberian bantuan tunai kepada pekerja dengan gaji di bawah Rp 5 juta.

"Meski demikian, harapan untuk selalu optimis tidak akan tenggelam karena begitu badai pandemi selesai menjerat dunia, ekonomi Indonesia akan rebound dengan cepat," tulisnya. (Baca selengkapnya)

2. Sadis! Uang Rp 75.000 Edisi Khusus HUT RI Dijual Rp 1,2 Juta/Lembar di Marketplace

Uang edisi khusus Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI) ramai diburu masyarakat.

Dengan diterbitkannya uang pecahan Rp 75.000 tahun emisi 2020 ini ternyata menyita perhatian masyarakat.

Uang pecahan baru tersebut bahkan sampai diburu orang dan diperjualbelikan di marketplace dengan harga yang fantastis: 1,2 juta rupiah.

Kompasianer Hendra Wardhana mendapati 3 penjual yang menawarkan beragam harga.

"Dari tiga penjual di Shopee yang saya jumpai dinihari (18/08/2020) tadi, satu di antaranya sangat menarik perhatian karena menawarkan UPK dengan harga fantastis, yakni Rp1.200.000 per lembar atau enam belas kali lipat dari nominalnya," tulisnya.

Sedangkan dua penjual lainnya, lanjutnya, menawarkan dengan harga Rp90.000 dan Rp110.000 per lembar. (Baca selegkapnya)

3. Akankah Ganjar Bernasib seperti Purnomo?

Ada yang menarik ketika tidak ditunjuknya Achmad Purnomo sebagai calon Wali Kota SOlo untuk Pilkada Setentak 2020, yakni peta kekuatan politik untuk Pemilu 2024.

Menurut Kompasianer Kris Banarto, sepertinya PDI-Perjuangan tengah mempersiapkan Puan Maharani mendampingi Prabowo Subianto sebagai kandidat terkuat.

Sedangkan di sisi lain, ada kader seperti Ganjar Pranowo yang menunjukan peningkatan elektabilitas selama memimpin Jawa Tengah.

"Melihat karakter Ganjar yang patuh, sepertinya dia akan legowo melepas tiketnya untuk ditempati Puan Maharani," tulis Kompasianer Kris Banarto. (Baca selengkapnya)

4. "Tilik", Menikmati Sensasi Ghibah ala Bu Tejo

Film garapan sutradara Wahyu Agung Prasetyo yang berdurasi 30 menit berjudul "Tilik" tiba-tiba saja menyita perhatian warganet.

Film "Tilik" yang berarti "menjenguk" berangkat dengan cerita sederhana tentang emak-emak dari pelosok desa yang hendak menjenguk Bu Lurah yang sedang sakit di rumah sakit.

Cerita dalam film tersebut banyak diwarnai obrolan emak-emak di atas bak truk yang dimotori oleh tokoh bernama Bu Tejo.

"Dalam istilah dunia serba digital sekarang, Bu Tejo adalah pengejawantahan dari istilah "influencer", dan tema obrolannya berkutat seputar hoaks," tulis Kompasianer Widi Kurniawan.

Jika ingin tahu bagaimana hoaks bekerja, lanjutnya, amatilah obrolan para emak-emak di atas bak truk tersebut. (Baca selengkapnya)

5. Serge Gnabry, Dulu Diremehkan, Kini Bikin "Mantan" Menyesal

Setelah kembali gagal masuk Liga Champions musim 2020/2021, sepertinya Arsenal dibuat menyesal ketika pernah melepas Serge Gnabry.

Akan tetapi capaian yang kini ia dapat tidaklah instan. Perjalanan karier Serge Gnabry cukup berat: bergabung dengan Arsenal pada usia muda, tidak mendapat tempat, berpindah klub, hingga kini tampil memesona dan mengantarkan Bayern Munchen ke final Liga Champions.

"Dia seolah ingin menunjukkan kepada publik di London, bahwa Gnabry yang sekarang sudah jauh berbeda dengan Gnabry yang dulu mereka olok-olok tidak punya level main di Liga Inggris," tulis Kompasianer Hadi Santoso.

Usai laga kontra Lyon, Serge Gnabry terpilih sebagai man of the match arena mencetak dua gol dan menciptakan banyak peluang untuk mencetak gol. (Baca selengkapnya)

https://money.kompas.com/read/2020/08/22/151316126/populer-di-kompasiana-ancaman-resesi-uang-baru-rp-75000-ghibah-ala-bu-tejo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke