Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sri Mulyani: di Negara Lain Kontraksi Ekonomi Bisa Puluhan Persen

Pada kuartal II-2020, ekonomi Indonesia minus 5,32 persen. Realisasi tersebut menjadi kontraksi yang paling dalam sejak kuartal I-1999.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak signifikan terhadap kondisi perekonomian nasional.

Kendati demikian, realisasi pertumbuhan ekonomi nasional dinilai masih lebih baik dibandingkan beberapa negara lain. Pasalnya, beberapa negara mencatakan pertumbuhan ekonomi yang lebih dalam dibandingkan RI.

"Di negara lain kontraksinya bisa dalam sekali di atas belasan bahkan puluhan persen," ujar Sri Mulyani dalam sebuah diskusi virtual, Sabtu (22/8/2020).

Oleh karena itu ucapnya, guna mencegah terjadinya resesi, pemerintah telah melakukan berbagai kebijakan yang ditujukan untuk mendongkrak perekonomian nasional.

Berbagai kebijakan tersebut dilaksanakan dengan penganggaran Rp 695 triliun untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN) tahun ini.

"Itu merupakan suatu apa yang disebut wadah awal, namun isinya kita masih bisa terus melakukan kalibrasi," katanya.

Lebih lanjut, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia yang akrab disapa Ani itu menjabarkan, program-program yang telah dilaksanakan pemerintah melalui anggaran tersebut antara lain, bantuan produktif untuk 9 juta pelaku usaha kecil menengah, hingga subsidi gaji yang akan diberikan kepada karyawan dengan gaji di bawah Rp 5 juta per bulan.

"Ini tujuannya supaya ekonomi enggak berhenti saja karena kalau begitu dia berhenti dan kemudian jatuh, dalam hal ini perusahaan-perusahaan menjadi bangkrut, suasana atau tantangannya akan menjadi berbeda sama sekali," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2020/08/22/200100726/sri-mulyani--di-negara-lain-kontraksi-ekonomi-bisa-puluhan-persen

Terkini Lainnya

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke