Harga emas bahkan pernah anjlok 16 persen ke level 1.862,5 dollar AS per troy ons, berselang 3 hari setelah mencapai rekor tertinggi.
Pada perdagangan hari ini, Rabu (26/8/2020), harga emas dunia di pasar spot turun 0,04 persen dan berada di level 1.927,4 dollar AS per troy ons. Meski demikian, harga emas mampu bertahan diatas level psikologis 1.900 dollar AS per troy ons.
Melihat tren pergerakan harga emas, Direktur PT Solid Gold Berjangka Dikki Soetopo mengatakan, dengan bertahan di atas level psikologis menunjukkan ekspektasi para pelaku pasar terhadap kenaikan harga emas tetap berlanjut.
"Setidaknya aksi Warren Buffet, salah seorang investor kawakan dunia yang memborong emas menjadi sinyal bahwa perburuan terhadap aset safe haven ini belumlah usai," ungkapnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (8/26/2020).
Buffet melalui perusahaan investasinya Berkshire Hathaway Inc. memang baru saja menambah portofolio dengan membeli saham Barrick Gold Corp., produsen tambang emas kedua terbesar di dunia.
Dikki memproyeksikan, kilau harga emas akan stabil bertahan di level 1.900 dollar AS per troy ons hingga akhir tahun. Ia bilang, ini sesuai dengan keyakinan para analis global yang menyatakan harga emas berpotensi kembali menembus rekor tertinggi di level 2.100 dollar AS per troy ons di akhir 2020.
Alasan fundamental yang memperkuat optimesme ini adalah ketidakpastian ekonomi global dan resesi yang meluas ke banyak negara di dunia. Mulai dari Singapura, Jepang, Jerman, Perancis, hingga Amerika Serikat.
"Meski optimisme terhadap vaksin Covid-19 cukup tinggi, namun ekspektasi investor terhadap pemulihan ekonomi belum menyeluruh," katanya.
Saat pandemi transaksi emas meningkat
Dikki mengungkapkan, selama pandemi terjadi peningkatan transaksi emas, terutama di produk loco gold. Solid Gold Berjangka mencatat, transaksi produk loco gold meningkat 30 persen dari tahun sebelumnya.
Sementara itu untuk nasabah baru mengalami penambahan hingga Juli 2020 terdapat sebanyak 247 nasabah baru.
Menurut dia, berita lonjakan harga emas turut mengedukasi masyarakat bahwa ada alternatif investasi logam mulai dalam bentuk kontrak berjangka, yang berpeluang lebih menguntungkan dengan syarat manajemen risiko yang terjaga.
Adapun total volume transaksi Solid Gold Berjangka, khususnya cabang Jakarta sepanjang Januari-Juli 2020 tumbuh 30 persen menjadi 60.797 lot dibandingkan periode sama di tahun lalu.
Ia pun optimis, bahwa target perusahaan untuk mencapai volume transaksi sebesar 100.000 lot dan 600 nasabah baru akan tetap terkejar di tengah pandemi. Sebab, emas masih menjadi instrumen investasi yang menarik bagi pelaku pasar.
“Di tengah situasi pandemi, peluang investasi emas menjadi sangat menarik karena sifatnya yang safe haven, artinya memiliki nilai yang stabil ditengah ketidakpastian ekonomi yang diakibatkan berbagai faktor," pungkas Dikki.
https://money.kompas.com/read/2020/08/26/171100826/kilau-emas-diprediksi-berlanjut-hingga-akhir-tahun