JAKARTA, KOMPAS.com - Konsumsi semen nasional mengalami penurunan sebesar 7,7 persen pada semester I 2020.
Hal tersebut utamanya diakibatkanya banyak tertundanya pembangunan proyek infrastruktur pemerintah selama pandemi Covid-19.
Merespon hal tersebut, PT Semen Indonesia Group (Persero) Tbk atau SIG melakukan berbagai langkah strategis guna menjaga kinerja keuangan perseroan.
Direktur Keuangan SIG Doddy Sulasmono Diawan mengatakan, salah satu langkah utama yang dilakukan emiten dengan kode SMGR itu adalah melakukan efisiensi operasional dan juga keuangan.
Efisiensi dilakukan melalui pengelolaan utilisasi produksi, efisiensi penggunaan bahan baku, memastikan pengelolaan proses supply chain yang optimal, serta melakukan pengetatan dan meningkatkan kedisiplinan dalam pengelolaan arus kas.
Melalui efisiensi tersebut, SIG masih mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada semester I 2020 sebesar 26,3 persen, meski pendapatan bersih menurun sebesar 2 persen.
“Beban pokok penjualan dapat menurun lebih besar dibandingkan penurunan pendapatan sehingga laba kotor perseroan meningkat sebesar 3,2 persen menjadi Rp 4,81 triliun dibanding semester I tahun 2019,” katanya, dalam konferensi pers virtual, Rabu (26/8/2020).
Sementara itu, Direktur Marketing & Supply Chain SIG, Adi Munandir, mengatakan, dengan terhambatnya proyek-proyek infrastruktur pemerintah,muncul peluang baru yang bisa dimanfaatkan oleh perseroan, yakni melalui program hilirisasi seperti pembangunan rumah.
Selain itu, SIG juga melakukan hilirasi produk dengan melakukan renovasi rumah secara ritel. Adi mengatakan, permintaan akan renovasi ritel masih bergerak secara stabil.
"Kami melihat ini sebagai pendorong permintaan semen baru di tengah masa pandemi seperti sekarang dan harus dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin," katanya.
https://money.kompas.com/read/2020/08/26/173200226/ini-strategi-semen-indonesia-hadapi-penurunan-konsumsi-semen-nasional