Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Semester I Rugi Rp 11,13 Triliun, Bagaimana Prospek Keuangan Pertamina hingga Akhir Tahun?

Namun, pada tanggal 21 Agustus 2020, Pertamina menyatakan konsumsi BBM mulai berangsur normal, seiring dengan dibukanya berbagai sektor usaha.

Lantas, apakah hal tersebut mampu kembali mendongkrak kinerja keuangan perusahaan minyak pelat merah itu?

Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, menilai, Pertamina berpotensi membukukan keuntungan hingga akhir tahun ini, dengan mulai kembali tumbuhnya konsumsi BBM di berbagai daerah.

Pasalnya, peningkatan konsumsi BBM tersebut juga dibarengi dengan terus tumbuhnya harga minyak mentah dunia, yang saat ini berada di kisaran 42 dollar AS hingga 45 dollar AS per barrel.

"Pertamina harus optimis bahwa di akhir tahun 2020 mereka akan membalikan keadaan dengan meraih keuntungan sepanjang tahun 2020 ini," ujarnya, kepada Kompas.com, Rabu (26/8/2020).

Untuk memperbaiki kinerja keuangan, Mamit mendorong Pertamina untuk terus melakukan efisiensi anggaran belanja perseroan.

"Selain itu, dengan meningkatnya liabilitas Pertamina, diharapkan agar bisa melakukan refinancing untuk mencari pinjaman dengan beban bunga yang lebih murah sehingga memudahkan Pertamina dalam mengatur keuangan mereka," tuturnya.

Kemudian, Pertamina juga disarankan untuk mengevaluasi kembali anggaran belanja modal atau Capex yang belum dikeluarkan hingga saat ini.

"Yang terakhir dan jika memungkinkan, Pertamina bisa melakukan penagihan terhadap piutang pemerintah terkait dengan dana kompensasi akibat selisih harga jual. Optimisme lain adalah, EBITDA Pertamina bulan Juni adalah sebesar 2,6 miliar dollar AS," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2020/08/26/221300726/semester-i-rugi-rp-11-13-triliun-bagaimana-prospek-keuangan-pertamina-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke