Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pertengahan 2020, Pendapatan Konsolidasi Telkom Capai Rp 66,9 Triliun

KOMPAS.com – Direktur Keuangan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) Heri Supriadi mengatakan, pada pertengahan 2020, Telkom mencatat pendapatan konsolidasi perseroan sebesar Rp 66,9 triliun.

Telkom juga berhasil mendapat laba bersih Rp 10,99 triliun, dengan tren margin laba bersih yang lebih baik dibanding periode sebelumnya, yaitu naik 16,4 persen dari 16,0 persen.

Earnings Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) Telkom juga menguat dengan pertumbuhan 8,9 persen Year on Year (YoY), menjadi Rp 36,08 triliun. Sementara itu, margin EBITDA-nya tumbuh 6,2 part per trillion (ppt) menjadi 54,0 persen.

Tak hanya itu, IndiHome juga turut melanjutkan momentum baiknya dengan mengalami pertumbuhan pengguna baru, add-ons, serta pendapatan sebesar 19,1 persen YoY menjadi Rp 10,4 triliun.

Selanjutnya, bisnis digital Telkomsel tumbuh 13,5 persen YoY menjadi Rp 31,9 triliun, sehingga berkontribusi menumbuhkan pendapatan sebesar 72,4 persen dari 62,2 persen.

Pada masa pandemi Covid-19 ini, IndiHome dan bisnis digital Telkomsel memang menjadi mesin pendorong pertumbuhan pendapatan perseroan.

Kemudian, didorong layanan digital B2C dan digital platform, bisnis digital mencatat kinerja yang semakin baik dengan pertumbuhan pendapatan hingga 12 persen YoY, dan kontribusi sebesar 7,6 persen terhadap total pendapatan perseroan.

Pendapatan video Over-The-Top (OTT) yang tumbuh hingga 16 persen juga menjadi kontributor terbesar pendapatan bisnis digital, diikuti portfolio Internet of Things (IoT) dan Machine to Machine (M2M).

“Dalam enam bulan tahun ini, Telkom telah memberi kinerja yang cukup baik meski dihadapkan pada kondisi bisnis yang dinamis, menantang, serta pandemi yang berdampak terhadap makroekonomi dan daya beli masyarakat,” kata Heri, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Hal tersebut dikatakan Heri, saat melakukan presentasi dalam Public Expose Live 2020 yang berlangsung secara online, di Jakarta, Kamis (27/8/2020).

Menurut Heri, pencapaikan Telkom tersebut tidak lepas dari kebijakan perusahaan untuk fokus pada lini bisnis yang memiliki profitabilitas lebih tinggi.

Untuk mengembangkan bisnis digital platform misalnya, Telkom membangun 22 lokasi data center yang tumbuh cukup kuat, serta melakukan groundbreaking data center tier 3 dan 4, yang tahap pertamanya diperkirakan mulai beroperasi pada pertengahan 2021.

Tak hanya itu, untuk mendukung aktivitas bisnis dan memastikan layanan terbaik bagi pelanggan, Telkom terus membangun infrastruktur telekomunikasi. Salah satunya fiber-based backbone yang menjangkau 165,850 kilometer (km) dan 228.066 unit Base Transceiver Station (BTS).

Sementara itu, untuk mendongkrak porsi pendapatan bisnis digital, Telkom mengembangkan beberapa inisiatif digital seperti beragam produk dan solusi digital.

Hingga akhir Juni 2020, Telkom pun telah mengelola sekitar 152 produk digital aktif mulai dari Amoeba, Indigo, dan Tribe yang merupakan sarana pengelolaan inovasi perusahaan.

Inisiatif digital lainnya yang dilakukan Telkom adalah pembentukan MDI Ventures pada 2015.

Sebagai informasi, MDI adalah inisiatif modal ventura oleh Telkom, yang menyediakan modal tahap awal (seed capital) hingga modal untuk pertumbuhan (growth capital) bagi perusahaan-perusahaan startup skala kecil dan menengah di Asia Tenggara maupun global.

Sejauh ini, MDI telah berinvestasi pada 43 startup dari 12 negara. Bahkan beberapa waktu lalu, MDI mengumumkan penyaluran dana investasi baru sebesar 500 juta dollar AS.

Secara tidak langsung, Covid-19 memang mengharuskan Telkom mempercepat upaya transformasi menjadi perusahaan telekomunikasi digital.

Telkom pun menangkap peluang tersebut dengan menghadirkan solusi melalui beragam layanan digital yang didukung digital connectivity dan digital platform yang kuat, termasuk pembangunan infrastruktur yang dianggarkan dari belanja modal perusahaan (capital expenditure).

Nantinya, hasil dari upaya-upaya tersebut akan dimanfaatkan untuk penguatan seluruh lini bisnis baik mobile related business, fixed broadband, dan sebagainya.

“Pandemi mengharuskan Telkom melakukan tiga hal yaitu mempercepat proses transformasi, meminimalkan dampak pandemi terhadap bisnis, serta mengakselerasi bisnis platform dan layanan digital. Hal tersebut agar ke depannya Telkom tetap dapat bertahan dengan memberi kinerja yang semakin sehat dan profitable,” kata Heri.

https://money.kompas.com/read/2020/08/28/090410326/pertengahan-2020-pendapatan-konsolidasi-telkom-capai-rp-669-triliun

Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke