Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Erick Thohir: Tenaga Medis dan TNI/Polri Prioritas untuk Disuntik Vaksin Covid-19

Sebab, tenaga medis dan TNI/Polri meruoakan orang-orang yang berada di garda terdepan dalam memerangi pandemi Covid-19.

“Kita pasti akan memprioritaskan yang di garda depan, saya yakin tenaga medis ada di situ, TNI/Polri di situ, tapi mungkin terlalu dini, karena kan vaksinnya belum datang. Nanti salah lagi, dibilang PHP. Tapi strategi harus ada,” ujar Erick seperti dikutip Komps.com dalam acara Rosi yang tayang di KompasTV, Jumat (28/8/2020).

Untuk masyarakat umum, lanjut Erick, akan diprioritaskan untuk orang-orang yang tinggal di wilayah yang penyebaran Covid-19-nya terbilang tinggi.

“Kan semua ada tolak ukurnya. Karena kalau kita lihat sendiri ada delapan provinsi juga masih tinggi, nah itu mungkin jadi skenario prioritas dibandingkan provinsi yang nol (kasus),” kata mantan bos Inter Milan itu.

Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu menjelaskan, pemerintah telah menyiapkan dua skenario dalam imunisasi massal vaksin Covid 19.

Skenario pertama, pemerintah akan menanggung biaya vaksinisasi bagi masyarakat yang masuk golongan tidak mampu.

“Vaksin bantuan pemerintah yang gratis, dimana data basenya menggunakan data yang ada di BPJS Kesehatan yang jumlahnya kalau tidak salah ada 221 juta. Tapi perlu di-screening ulang, kita prioritaskan untuk yang tidak mampu tentunya,” ucap dia.



Skenario kedua, yakni vaksin mandiri. Nantinya, masyarakat yang masuk dalam kategori mampu akan dikenakan biaya untuk imunisasi vaksin Covid-19.

Diperkirakan, untuk dua kali vaksin akan memakan biaya sebesar 25 hingga 30 dollar Amerika Serikat (AS) per orangnya.

Artinya, jika dirupiahkan, maka satu orang untuk dilakukan dua kali vaksinasi membutuhkan biaya sekitar Rp 440.448. Angka tersebut didapat jika nilai tukar Rp 14.681 per dollar AS.

https://money.kompas.com/read/2020/08/28/152059726/erick-thohir-tenaga-medis-dan-tni-polri-prioritas-untuk-disuntik-vaksin-covid

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke