Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ekpansi Terhambat Akibat Covid-19, Ini Strategi Bisnis PT Timah

Sebelumnya emiten plat merah ini tengah membidik negara-negara di Afrika untuk ekspansi, mengingat potensi tambang yang cukup baik di negara tersebut.

“Untuk ekspansi negara lain tahun 2020 kita punya rencana jangka panjang dan fokus pada kondisi yang ada saat ini. Kita ekspansi di beberapa negara Afrika terutana Nigeria,” kata Wibisono, Direktur Keuangan TINS dalam Public Expose, Jumat (28/8/2020).

Wibisono menjelakan, kondisi pandemi Covid-19 ini membuat bandara di Afrika sebagian masih tertutup.

Saat pandemi berlangsung, perseroan juga menarik tim yang bertugas di negara tersebut. Namun, perseroan tetap melakukan komunikasi untuk melakukan serangkaian assessment.

“PT Timah akan mlakukan serangkaian assessment terhadap tambang primer, Jadi PT Timah masih menjalin komunikasi dengan patner di Nigeria,” jelas dia.

Adapun pangsa pasar PT Timah terbesar adalah kawasan Asia seperti Singapura, Jepang, India dan Korea. Sementara di luar Asia ada Amerika Serikat dan Eropa dengan pangsa pasar yang cukup kecil, yakni 20 persen di Eropa dan 7 hingga 8 persen di AS.

Pada semester I tahun 2020 TINS mencatatkan ekspor timah sebesar 98,3 persen ke 5 negara tujuan ekspor terbesar diantaranya Singapura sebesar 17,9 persen, Korea 16,2 persen, China 14,8 persen, Amerika Serikat 11,2 persen dan India 11,2 persen. Dengan begitu, total kontribusi ekspor timah ke 5 negara tersebut mencapai 71,3 persen.

Di sisi lain, TINS terus berupaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan di sisa tahun 2020 ini dengan penerapan beragam strategi.

Sekretaris Perusahaan PT Timah Abdullah Umar mengatakan strategi perusahaan dalam meningkatkan kinerja di sisa tahun 2020 adalah dengan mengurangi beban pinjaman.

Beberapa upaya yang dilakukan TINS antara lain, efisiensi operasi dari mulai biaya perjalanan dinas, pengeluaran untuk projek serta menguarangi pinjaman berbunga terutama pinjaman bank.

“Sejak akhir Desember 2019 sampai dengan kuartal II tahun 2020, utang perusahaan telah berkurang Rp 2,7 triliun. Itu yang kita upayakan signifikan terkait dengan pinjaman, disisi lain kita juga meningkatkan periode penerimaan,” kata Sekretaris Perusahaan PT Timah Abdullah Umar.

Abdullah mengatakan, saat ini perseroan belum ada rencana untuk mengajukan untang jangka panjang. Bahkan, perseroan akan melunasi obligasi jatuh tempo pada bulan September 2020, senilai Rp 600 miliar.

Akibat pandemi Covid-19, kinerja keuangan TINS mengalami koreksi. Per semester I tahun 2020, pendapatan TINS turun 18,5 persen atau Rp 7,98 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 9,79 triliun. Harga pokok produksi juga terdampak dengan penurunan 13,5 persen menjadi Rp 7,73 trilun dibanding periode sebelumnya Rp 8,93 triliun.

https://money.kompas.com/read/2020/08/28/175600426/ekpansi-terhambat-akibat-covid-19-ini-strategi-bisnis-pt-timah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke