Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Startup Pajak Asal Indonesia Menang di Kompetisi Alibaba

Startup buatan anak Indonesia ini mendapatkan juara pertama, sekaligus sebagai peserta favorit dalam kompetisi internasional Alibaba Global E-Commerce Talent (GET) Challenge 2020.

Adapun HiPajak dikembangkan di bawah naungan PT Investa Hipa Teknologi, dengan tim yang terdiri dari Tracy Tardia, Ricky Kurniawan dan Anissa Martriani.

CEO and Co-Founder Investa Hipa Teknologi, Tracy Tardia mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik kemenangan dalam kompetisi tingkat global tersebut. Menurutnya, ini sekaligus menjadi kado bagi Indonesia yang baru saja memasuki usia kemerdekaan ke-75 tahun.

"Kami berharap prestasi ini dapat memompa semangat teman-teman generasi milenial untuk terus menciptakan solusi digital dan memajukan Indonesia, terutama di tengah masa pandemi Covid-19 seperti saat ini,” ungkap Tracy dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin (31/8/2020).

Ia menjelaskan, HiPajak dikembangkan untuk menyediakan solusi efektif serta memfasilitasi berbagai kebutuhan terkait pajak penghasilan.

Aplikasi digital ini berisi fitur-fitur yang mengutamakan kemudahan pengelolaan pajak khususnya bagi para Wajib Pajak Orang Pribadi non-karyawan, penggiat usaha mikro, UMKM, dan para pekerja di sektor industri kreatif.

Tracy mengatakan, lewat HiPajak pihaknya ingin menghilangkan kesan bahwa mengurus pajak itu sulit dan ribet, tetapi sebaliknya. Sehingga diharapkan kesadaraan para wajib pajak untuk melaksanakan kewajibannya dapat ditingkatkan.

"Tingginya kesadaran wajib pajak ini akan sangat membantu dalam meningkatkan pendapatan pajak negara dan percepatan pembangunan nasional,” kata dia.


Alibaba Global GET Challenge 2020 mengambil tema Digital Solution for Covid and Beyond yang menitikberatkan penilaian pada inovasi proposal, kemampuan untuk memecahkan masalah nyata, faktor kelayakan, keberlanjutan, dan skalabilitas bisnis.

Kompetisi bagi generasi muda berusia antara 18-30 tahun tersebut, diikuti oleh peserta dari 14 negara, seperti Tiongkok, Kolombia, Indonesia, Malaysia, Meksiko, Filipina, Rusia, Korea Selatan, Thailand, Uzbekistan, dan negara-negara di Afrika.

Kompetisi diadakan secara virtual dengan empat fase yang dimulai sejak April 2020. Peserta dalam tim yang masing-masing terdiri dari 3-5 anggota sebelumnya berkompetisi di tingkat nasional.

Di Indonesia, seleksi awal peserta Alibaba GET Challenge 2020 dilakukan oleh Alibaba Business School dengan menggandeng mitranya, Yayasan Rumah Perubahan yang mengantarkan para finalis, di antaranya Hipajak untuk dikontestasikan bersama 2.000 tim dari 15 negara.

Tim yang terpilih di tingkat nasional selanjutnya mewakili negaranya masing-masing untuk berhadapan di acara final internasional yang telah dilaksanakan pada 17-29 Agustus 2020.

Adapun pengumuman pemenang dilakukan oleh Brian Wong, Vice President of Global Initiatives Alibaba pada Sabtu (29/8/2020) melalui video conference dari Hangzhou, China.

Sebagai pemenang, tim HiPajak berhak atas hadiah uang tunai sebesar 100.000 RMB atau senilai Rp 211 juta. Serta berkesempatan melakukan perjalanan eksplorasi ekonomi digital ke markas Alibaba di Hangzhou, termasuk sesi eksklusif dengan para mentor Alibaba GET Network.

Kriteria startup yang bisa mengikuti kompetisi global ini adalah mereka yang memiliki misi membantu bisnis dan organisasi di seluruh dunia untuk pulih dan bangkit lebih kuat dari pandemi Covid-19.

Yayasan Rumah Perubahan sebagai official partner Alibaba GET Challenge 2020 menyatakan sangat bangga dengan prestasi yang ditorehkan oleh perwakilan Indonesia di level internasional.

Founder Rumah Perubahan Prof Rhenald Kasali PhD mengapresiasi terpilihnya HiPajak yang menjadi pemengang Alibaba GET Challenge 2020.

“Kami sangat senang bisa mengantarkan startup buatan anak muda Indonesia sebagai penenang pada tingkat global. Apalagi di tengah Pandemi yang membutuhkan terobosan-terobosan baru untuk bisa bertahan. Di jaringan global e - commerce, Indonesia masih membutuhkan lebih banyak lagi pelaku ekonomi yang mampu menembus mata rantai baru perdagangan digital ini. Kita tidak bisa bertahan hanya dengan mengeluh maraknya barang impor, melainkan harus ikut menyerang dan memenangkan persaingan,” kata Rhenald Kasali.

https://money.kompas.com/read/2020/08/31/112923426/startup-pajak-asal-indonesia-menang-di-kompetisi-alibaba

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke