Menurut Ferry, nilai indeks terus menunjukkan tren positif. Indeks bahkan tetap naik walaupun mengalami fluktuasi pada akhir Maret lalu dari level 3.900 kemudian, saat ini sudah level 5.300.
“Saya masih pikir kalau indeks kita bisa naik ke 6.000 pada akhir tahun kalau tidak ada apa-apa,” kata Ferry.
Ia menilai, kenaikan indeks merupakan dampak positif dari kesinambungan aturan pemerintah dalam menyeimbangi pembatasan sosial dengan stimulus. Ia menilai kebijakan demi kebijakan yang digelontorkan pemerintah cukup membantu.
Misalkan saja gelontoran dana PEN yang diharapkan mampu memompa permintaan. Dengan begitu, ia menilai proyeksi Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenai pertumbuhan ekonomi minus 2 persen bisa terkoreksi menjadi sekitar minus 0,5 persen.
Di sisi lain, kompromi antara BI dan pemerintah dalam menerbitkan surat utang dalam menolong ekonomi Indonesia juga patut diapresiasi. Pekan lalu pemerintah menerbitkan SR013 dengan tenor 2 tahun 11 bulan dengan bunga per tahun 6,03 persen.
“Ini sudah sampai pada kondisi negara yang berutang kepada rakyatnya, tapi hal ini juga serupa dengan negara lain," ujar dia.
Ia menjelaskan proyeksi IHSG dapat menumbuhkan kepercayaan konsumen di tahun selanjutnya.
Walau resesi ekonomi di kuartal III-2020 tidak terelakkan, namun ia mengatakan tidak mustahil pertumbuhan ekonomi bisa 6,6 persen sebagai bentuk dari konsumsi yang tertunda.
https://money.kompas.com/read/2020/08/31/160052926/ihsg-diyakini-bisa-tembus-level-6000-pada-akhir-2020