Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Bulan Pandemi Covid-19, Bagaimana Dampaknya ke Pergerakan Saham di Indonesia?

Semenjak pandemi, Index Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu berada pada posisi semula, yakni pada kisaran level 5.942 pada Maret 2020.

Penururunan paling tajam terjadi di bulan April, dimana indeks berada pada level terendah sepanjang tahun yakni pada level 3.937.

Walau demikian, berbagai upaya yang dilakukan pemerintah dan juga strategi yang diterapkan oleh pasar modal berhasil perlahan membawa indeks saham bangkit.

Pada Mei 2020, indeks mulai recovery dan menapaki level 4.605. Diikuti dengan pergerkan pada bulan Juni yang menyentuh level 4.940.

Pada Juli kenaikan indeks tidak terlalu signifikan, demikian juga dengan awal Agustus 2020. Namun pada akhir Agustus sampai dengan awal September 2020 index menunjukkan kenaikan yang cukup menggembirakan, bahkan menyentuh level 5.300.

Dengan mulai membaiknya indeks, beberapa analis dan pengamat meramalkan indeks bakal bergerak sampai dengan 6.000 di akhir tahun.

Chief Economist Tanamduit Fery Latuhihin mengatakan tren positif terus menunjukkan nilai indeks yang semakin baik dari sebelumnya.

Indeks bahkan tetap climbing walaupun mengalami fluktuasi pada akhir Maret lalu dari 3.900 kemudian, saat ini sudah 5.300.

“Saya masih pikir kalau indeks kita bisa naik ke 6.000 pada akhir tahun kalau tidak ada apa-apa,” jelas Ferry melalui video konferensi, Senin (31/8/2020).

Sementara itu, kondisi pasar yang sangat volatile membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) memberlakukan beberapa kebijakan untuk menahan laju pelemahan indeks semakin dalam.

Misalakan saja kebijakan, trading halt, auto rejection bawah, serta pencabutan daftar efek short selling.

Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga memberikan izin aksi korporasi semua emiten atau perusahaan publik untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham tanpa terlebih dahulu memperoleh persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS).

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, sejauh ini kebijakan yang dilakukan pemerintah sudah cukup baik. Hal ini berhasil mendorong indeks perlahan mulai bangkit.

“Kebijakan di industri keuangan sudah baik dan mampu mendorong ihsg naik kembali,” kata dia kepada Kompas.com.

Sementara itu, Analis PT Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, untuk lebih menggenjot kenaikan indeks, tentunya percepatan dalam produksi vaksin Covid-19 adalah jawabannya. Dia bilang, kondisi pertambahan jumlah kasus Covid-19 sempat menjadi sentimen utama pasar.

Namun saat ini, sentimen tersebut berangsur – angsur pudar yang tercermin dari harga saham yang menguat kembali sejak pertengahan April. Kondisi ini juga hampir merata pada sektor property dan perhotelan.

“Sebenarnya tinggal percepatan produksi vaksin saja. Karena yang masih menimbulkan keraguan di dalam negeri adalah jumlah kasus Covid-19 baru di Indonesia masih terus bertambah,” jelas dia.

Ia menambahkan dengan kebijakan BEI, tentunya cukup menolong pergerakan index terutama dengan masih berlakunya batasan auto rejection bawah 7 persen sehingga pasar tidak terlalu volatile.

“Perkiraan saya, kalau saja Indonesia bisa bereskan kasus Covid-19 (minimal jumlah kasus baru berhasil ditekan) mungkin IHSG sudah kembali ke level awal sebelum pandemi, karena kondisi tersebut akan meningkatkan optimisme pelaku pasar,” tegas dia.

https://money.kompas.com/read/2020/09/02/155619126/6-bulan-pandemi-covid-19-bagaimana-dampaknya-ke-pergerakan-saham-di-indonesia

Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke