Hasil survei yang dilakukan MarkPlus Inc menunjukan adanya peningkatan penggunaan dompet digital dalam kurun waktu 3 bulan terakhir, seiring dengan terus tumbuhnya transaksi digital pada masa pandemi Covid-19.
Head of High Tech, Property, and Consumer Goods Industry MarkPlus Inc, Rhesa Dwi Prabowo, mengatakan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan terhadap 502 koresponden dari berbagai daerah, menyebutkan adanya peningkatan penggunaan dompet digital.
"Di tahun 2020 memang pandemi menciptakan suatu perubahan serta pertumbuhan kebiasaan pemakaian dompet atau e-wallet Indonesia," katanya, dalam konferensi pers virtual, Rabu (2/9/2020).
Dalam survei tersebut, MarkPlus Inc juga mencari tahu pemain dompet digital nasional yang mendapatkan transaksi paling besar sejak Mei hingga Juli lalu.
Rhesa menyebutkan, ShopeePay menjadi dompet digital dengan pangsa pasar atau volume transaksi paling besar, dengan porsi 26 persen dari total volume e-wallet nasional.
"Disusul OVO dengan perolehan 24 persen, GoPay (23 persen), kemudian DANA (19 persen), dan LinkAja (8 persen)," ujarnya.
Menurutnya, ShopeePay berhasil mengalahkan pemain dompet digital lain, dengan banyaknya promo yang ditawarkan dalam kurun waktu 3 bulan terakhir. Oleh karenanya, meski baru masuk ke pasar dompet digital nasional pada 2018, ShopeePay mampu mengungguli pemain senior lain, seperti OVO, bahkan GoPay.
"ShopeePay mampu menawarkan promo yang lebih menarik dibandingkan e-wallet lainnya menurut 30 persen responden yang sudah kita survei," tutur Resha.
Sinergi ShopeePay dengan Shopee dinilai mampu mendorong volume transaksi e-wallet asal Singapura tersebut. Hal tersebut terefleksikan dengan jenis penggunaan ShopeePay yang dilakukan oleh konsumen nasional.
"Untuk ShopeePay, mayoritas masyarakat menggunakan ShopeePay untuk belanja online, 97 persen," ucapnya.
https://money.kompas.com/read/2020/09/02/183400026/ini-dompet-digital-yang-paling-banyak-digunakan-selama-pandemi