Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini 4 Prioritas Mentan Jaga Ketahanan Pangan di Tengah Pandemi

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pertanian Syahrul Yassin Limpo menyatakan, terdapat empat prioritas Indonesia dalam situasi pandemi Covid-19. Prioritas ini menyoroti upaya negara untuk memperkuat ketahanan pangan dan sistem pangan dalam pandemi.

"Untuk menopang ketersediaan pangan bagi semua di era normal baru, kami telah mengembangkan kebijakan yang disebut 4 Cara Bertindak, yakni peningkatan kapasitas produksi, diversifikasi pangan lokal, penguatan cadangan pangan dan sistem logistik, pengembangan pertanian modern, ” ujarnya seperti dikutip dalam keterangan resminya, Jumat (4/9/2020).

Ia mengatakan, meski terjadi perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19, namun Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di sektor pertanian meningkat 2,19 persen secara tahunan pada kuartal II-2020 tahun. Bila dibandingkan kuartal sebelumnya, pertumbuhan sektor pertanian sebesar 16,24 persen.

Terlepas dari kemunduran global dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs), peringkat ketahanan pangan Indonesia dalam indeks keamanan global telah meningkat dari peringkat 74 pada 2015 menjadi peringkat 62 pada 2019.

Selain itu, Prevalensi stunting menurun dari 30,8 persen pada 2018 menjadi 27,67 persen pada 2019.

Syahrul pun menyerukan pada peserta APRC untuk memperkuat kolaborasi dan mendukung FAO inisiatif hand in hand.

“Melalui Kerja Sama Selatan-Selatan dan Kerjasama Triangular. Indonesia siap untuk berbagi pengalamani dengan setiap negara di kawasan bersama-sama, untuk berkontribusi dalam pencapaian SDGs,” ujarnya.

Konferensi Regional FAO secara yang diselenggarakan setiap dua tahun merupakan forum untuk membahas tren dan tantangan regional saat ini dan kedepan.

Dalam konferensi tahun ini, inisiatif baru FAO 'hand in hand' menjadi salah satu bahasan utama. Inisiatif yang berfokus pada peningkatan kerjsama dan dukungan terhadap potensi daerah tertinggal dan kelompok penduduk yang rentan sejalan dengan komitmen PBB untuk 'tidak meninggalkan siapa pun'.

Inisiatif menargetkan mereka yang paling rentan, terutama di kelompok populasi, wilayah, dan negara yang lebih miskin. Inisiatif akan berbasis pada bukti di lapangan dan memanfaatkan analisis komprehensif menggunakan data dan informasi geo-spasial multidimensi.

Adapun secara keseluruhan, konferensi apda tahun ini memberikan penekanan khusus pada efek penyebaran virus corona dan dampaknya pada sistem pangan di seluruh dunia dan kawasan Asia Pasifik.

Kawasan Asia Pasifik adalah rumah bagi lebih dari separuh jumlah penduduk dunia yang mengalami kekurangan gizi. Sementara itu, tingkat prevalensi kelaparan hanya turun sedikit dari yang diharapkan.

Kawasan ini masih jauh tertinggal dalam percepatan pengurangan kelaparan dan/atau kekurangan gizi sampai tahun 2030, sesuai dengan batas akhir SDGs yang ditetapkan oleh komunitas global untuk menghapuskan kelaparan.

Direktur Jenderal FAO QU Dongyu pun menyoroti dampak negatif terkait pandemi yang telah dirasakan di seluruh sistem pangan. Menurut dia, tindakan untuk mengendalikan wabah virus mengganggu rantai pasokan pangan global.

Pembatasan pergerakan di perbatasan dan penguncian (lockdown) menghancurkan mata pencaharian dan menghambat transportasi pangan bagi penduduk.

"Kehilangan dan pemborosan pangan meningkat, karena petani harus membuang bahan pangan yang mudah rusak, dan banyak orang di pusat kota yang berjuang untuk mendapatkan makanan segar," katanya.

Dongyu menekankan bahwa petani kecil dan keluarganya, pekerja pangan di semua sektor, serta mereka yang hidup di sistem ekonomi yang bergantung pada komoditas dan pariwisata, sangatlah rentan. Oleh sebab itu, mereka semua perlu mendapatkan perhatian khusus.

"Kita perlu mengkaji kembali sistem pangan dan rantai nilai pangan, kita harus lebih memanfaatkan inovasi dan teknologi pertanian yang ada, dan mempertimbangkan teknologi terbaru,” kata Dong Gyu.

Adapun dalam upaya menghadapi pandemi, FAO juga telah meluncurkan program respons dan pemulihan Covid-19, yang memungkinkan donor untuk memanfaatkan kekuatan organisasi, data terkini, sistem peringatan dini, dan keahlian teknis untuk mengarahkan dukungan di daerah mana dan kapan paling dibutuhkan.

https://money.kompas.com/read/2020/09/04/120200026/ini-4-prioritas-mentan-jaga-ketahanan-pangan-di-tengah-pandemi

Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke