Kementerian Ketenagakerjaan juga mendata 5 provinsi yang memperoleh bantuan subsidi gaji/upah terbanyak.
Disebutkan, Provinsi DKI Jakarta menempati peringkat teratas dengan pekerja paling banyak menerima bantuan subsidi gaji/upah yakni sebesar 1.071.414 pekerja atau sekitar 19,48 persen. Urutan kedua hingga kelima ditempati oleh Jawa Barat (1.029.830 pekerja/18,72 persen).
Selanjutnya, disusul Jawa Tengah (702.531 pekerja/12,77 persen), Jawa Timur (560.670 pekerja/10,19 persen), dan Banten (455.193 pekerja/8,28 persen).
Berikut 10 besar provinsi dengan jumlah calon penerima subsidi upah/gaji tahap I dan II terbanyak:
1. DKI Jakarta (1.071.414 atau 19,48 persen)
2. Jawa Barat (1.029.830 atau 18,72 persen)
3. Jawa Tengah (702.531 atau 12,77 persen)
4. Jawa Timur (560.670 atau 10,19 persen)
5. Banten (455.193 atau 8,28 persen)
6. Sumatera Utara (242.368 atau 4,41 persen)
7. Kalimantan Timur (166.026 atau 3,02 persen)
8. Riau (152.850 atau 2,78 persen)
9. Bali (133.197 atau 2,42 persen)
10. Kepulauan Riau (116.790 atau 2,12 persen)
Dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 14 Tahun 2020 disebutkan, persyaratan pekerja yang dapat menerima subsidi gaji/upah.
Meliputi WNI berstatus sebagai pekerja penerima upah, tercatat sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan, upah yang dilaporkan ke BPJS Ketenagakerjaan di bawah Rp 5 juta, dan memiliki rekening yang aktif.
Sementara, jumlah subsidi gaji/upah tahap I yang telah berhasil disalurkan ke penerima sebanyak 2.310.974 atau mencapai 92,44 persen dari total 2,5 juta penerima.
https://money.kompas.com/read/2020/09/07/202100026/ini-data-provinsi-penerima-subsidi-gaji-terbanyak