Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sempat Bikin Geram Jokowi, Apa Kabar Progres Tol Cisumdawu?

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan konstruksi Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sepanjang 61 km di Jawa Barat rampung seluruhnya pada akhir 2021.

"Berdasarkan laporan, saat ini masalah pembebasan lahan sudah teratasi, sehingga saya optimis konstruksi semuanya rampung pada akhir 2021, karena konstruksi dapat berjalan cepat jika lahan sudah tersedia," kata Basuki dalam keterangannya, Selasa (8/9/2020).

Basuki mengungkapkan, Tol Cisumdawu akan jadi akses menuju Bandara Kertajati yang sudah lebih dulu beroperasi, baik dari Bandung maupun Cirebon.

Sebagai informasi, Tol Cisumdawu dibangun dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Dari enam seksi yang dibangun, Seksi 1 dan 2 yang dikerjakan oleh Pemerintah sebagai bagian dari Viability Gap Fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut.

Sementara Seksi 3-6 dikerjakan oleh PT Citra Karya Jabar Tol (CKTJ) selaku investor.

Uuntuk progres pembebasan lahan pada Seksi 1 Cileunyi-Rancakalong sepanjang 10,57 km sudah mencapai 92,5 persen dan progres konstruksi 58,56 persen.

Seksi 2 sepanjang 17,05 km Fase I dari Rancakalong-Ciherang sudah selesai tahun 2017 dan Fase II Ciherang-Sumedang pembebasan lahannya mencapai 95,5 persen dan untuk konstruksi sudah 85,46 persen.

Sementara Seksi 3 hingga Seksi 6 yang menghubungkan Sumedang-Cimalaka-Legok-Ujung Jaya-Dawuan sepanjang 32,65 km dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dengan nilai investasi Rp8,41 triliun.

Berdasarkan data untuk Seksi 3 dari Sumedang ke Cimalaka 4,05 km yang dikerjakan BUJT saat ini konstruksinya telah rampung 100 persen.

Selanjutnya tinggal pembangunan Seksi 4-6 yang saat ini mulai pekerjaan site clearing dan dijadwalkan selesai 14 bulan ke depan pada November 2021.

Beroperasinya seluruh ruas Jalan Tol Cisumdawu, waktu tempuh perjalanan dari Bandung menuju Bandara Kertajati pun akan menjadi lebih singkat dari semula sekitar 3 jam menjadi 1 jam.

"Dengan konektivitas yang semakin meningkat maka operasional bandara akan semakin meningkat dan kompetitif, sehingga diharapkan bisa menggantikan Bandara Husein Sastranegara di Bandung," ucap Basuki.

Presiden Jokowi jengkel

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat meluapkan kejengkelannya. Kali ini yang jadi sorotannya yakni proyek Tol Cisumdawu di Jawa Barat.


"Ini jalan tol yang penting sekali, tapi terhambat," ucap Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Selasa (7/7/2020) lalu.

Jokowi menuturkan, kendala teknis yang kerap ditemukannya terutama terkait proses pembebasan lahan. Selain itu, proses pengembalian dana talangan tanah yang terhambat urusan administrasi.

"Ini saya minta segera diselesaikan, dirampungkan semuanya, kita butuh percepatan karena ini akan menyangkut juga ke Bandara Kertajati," tegas Jokowi.

Jalan tol Cisumdawu sepanjang 61,70 kilometer dibangun melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha dengan nilai investasi mencapai Rp 8,41 triliun.

"Terkait pembangunan Jalan Tol Cisumdawu, kendalanya pembebasan lahan. Kalau pendanaan oleh investor tidak ada masalah karena sudah ada dukungan pemerintah," kata Basuki seperti dikutip dari Antara.

"Jadi sepanjang 60 kilometer itu dukungan pemerintah 28,62 kilometer. Jadi tidak ada masalah pendanaan, yang ada hanya pembebasan lahan," kata Basuki.

Menurut dia, pembebasan lahan untuk proyek tol tersebut terbilang kompleks. Tak hanya menyangkut soal harga tanah, namun juga regulasi.

"Bapak Menteri ATR ditugaskan akan menangani (kendala tanah) karena bukan hanya harga, tapi juga ada masalah regulasi dan hukum, jadi nanti ada tindakan dari ATR. Semua kewenangan dan tanggung jawab tanah ada di ATR," ucap Basuki.

https://money.kompas.com/read/2020/09/08/074150226/sempat-bikin-geram-jokowi-apa-kabar-progres-tol-cisumdawu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke