Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Pagi Menguat, Rupiah Melemah

Melansir data RTI, pukul 09.08 WIB, IHSG berada pada level 5.241,57 atau naik 11.37 poin (0,22 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 5.232,91.

Sebanyak 185 saham melaju di zona hijau dan 75 saham di zona merah. Sedangkan 144 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 472,13 miliar dengan volume 1,46 miliar saham.

Di bursa saham Asia, mayoritas indeks pagi ini juga berada di teritori positif.  Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,23 persen, indeks Strait Times menguat 0,3 persen, indeks Komposit Shanghai naik 0,09 persen, dan indeks Nikkei bertambah 0,43 persen.

Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini sempat dibuka menguat. Namun beberapa saat kemudian mata uang Garuda ini tergelincir ke zona merah.

Menguto data Bloomberg, pukul 09.20 WIB rupiah berada di posisi Rp 14.780 per dollar AS, atau turun 0,27 persen dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.740 per dollar AS.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, rupiah tertekan karena dibayangi sentimen penguatan dollar AS terhadap nilai tukar mata uang regional.

“Pagi ini terlihat dollar masih menguat terhadap nilai tukar regional. Rupiah berpotensi tertekan hari ini,” kata Ariston kepada Kompas.com, Selasa (8/9/2020).

Penguatan dollar AS ini dipicu oleh Kekhawatiran terhadap memanasnya hubungan AS dan China, karena rencana pemerintah AS yang akan memblokir perdagangan dengan perusahaan semikonduktor terbesar China.

Selain itu sentimen positif penguatan dollar AS muncul dari indikasi pemulihan ekonomi AS, dimana data indeks aktivitas manufaktur dan tenaga kerja AS yang dirilis lebih bagus dari proyeksi di pekan lalu.

Ariston memproyeksikan rupiah hari ini akan bergerak pada level Rp 14.650 per dollar AS sampai dengan Rp 14.850 per dollar AS.

https://money.kompas.com/read/2020/09/08/093221526/ihsg-pagi-menguat-rupiah-melemah

Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke