Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diversifikasi Pangan, Kementan Fokus 6 Komoditas Lokal Non Beras

Diversifikasi pangan difokuskan kepada enam pangan lokal sumber karbohidrat non beras yakni ubi kayu, jagung, sagu, pisang, kentang, dan sorgum.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri menyatakan,  pihaknya memastikan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia sebanyak 267 juta jiwa harus tercukupi. Oleh karena itu, diversifikasi bakal membantu ketahanan pangan.

“Ada potensi pangan lokal yang bisa mendukung program diversifikasi pangan, kita memiliki pangan lokal di luar beras. Program diversifikasi membantu masyarakat Indonesia swasembada pangan,” ujar Kuntoro dalam keterangan resmi, Rabu (9/9/2020).

Ia menjelaskan, dari segi produktivitas, ubi kayu berpotensi mencapai 10 ton per hektare dan pisang potensinya dapat mencapai 80 ton per hektare. Maka, yang diperlukan selanjutnya adalah mendorong pasar untuk memperkenalkan produk.

“Jadi image-nya pangan lokal harus ditingkatkan supaya menarik semua orang untuk konsumsi,” kata dia.

Sekretaris Badan Ketahanan Pangan Kementan Riwantoro menambahkan, pihaknya memiliki strategi jangka menengah dan jangka panjang untuk meningkatkan diversifikasi pangan lokal. Di mana pemerintah berupaya menjaga kebutuhan pangan dan mencegah masyarakat kelaparan di saat pandemi Covid-19, seiring dengan adanya potensi kekeringan.

Maka, di era kenormalan baru ini ada program peningkatan ketersediaan pangan. Saat ini, setiap provinsi difokuskan memproduksi panganan lokal selain beras.

"Secara konsisten terus menggalakkan diversifikasi pangan di wilayah masing-masing dan menjadi sebuah gerakan, bahkan di pekarangan rumah," jelas dia.

Riwantoro menyebutkan diversifikasi pangan bertujuan mengantisipasi krisis, penyediaan pangan alternatif, menggerakan ekonomi dan mewujudkan sumber daya manusia yang sehat. Dengan sasaran menurunkan ketergantungan konsumsi beras.

Dalam lima tahun ke depan, Kementan menargetkan penurunan konsumsi beras nasional sebesar 7 persen. Khusus tahun 2020 rata-rata konsumsi beras ditargetkan turun ke posisi 92,9 per kg per kapita per tahun dari posisi tahun lalu sebesar 94,9 per kg per kapita per tahun.

Hingga tahun 2024 mendatang, ditargetkan konsumsi sudah turun 7 persen ke posisi 85 per kg per kapita per tahun. Penurunan itu setara 1,77 juta ton senilai Rp 17,78 triliun.

Namun dengan catatan, penurunan konsumsi beras bisa dicapai asalkan ada intervensi dari pemerintah. Tanpa intervensi, penurunan konsumsi beras hanya mampu mencapai posisi 91,2 per kg per kapita per tahun.

"Kami targetkan ada satu penurunan pangan beras kita dan itu harus diikuti dengan kenaikan konsumsi pangan lokalnya. Peluang diversifikasi besar karena masyarakat ingin hidup sehat dan terdapat peluang bisnis UMKM,” ujarnya.

Kepala Ketua Departemen Ilmu Ekonomi IPB University Sahara mengatakan, pandemi Covid-19 menjadi momentum tepat untuk mempercepat diversifikasi pangan. Karena itu, pola pandang harus diubah bahwa beras bukan satu-satunya sumber karbohidrat. 

Sebab selama ini, pemerintah masih terlalu fokus pada pengembangan pangan jenis beras. Padahal, Indonesia memiliki ragam jenis pangan yang sangat berlimpah.


Saat ini, Indonesia memiliki 77 jenis pangan sumber karbohidrat, 75 jenis pangan sumber protein, 110 jenis rempah dan bumbu, 389 jenis buah-buahan, 228 jenis sayuran, 26 jenis kacang-kacangan, dan 40 jenis bahan minuman.

Namun, konsumsi beras per kapita yang terlampau tinggi. Menurut Sahara, kondisi tersebut kontra produktif lantaran dapat menghambat investasi dan pengembangan produk pangan selain beras.

“Efeknya, kemampuan kita memproduksi pangan lokal secara kontinu rendah. Belum lagi bicara soal teknologi pengolahan pangan lokal yang masih terbatas,” ujarnya.

Sahara mengatakan, diversifikasi pangan tidak hanya untuk pangan pokok, tetapi juga pada upaya mendorong keragaman konsumsi berbagai jenis makanan yang mengandung protein, serat dan vitamin yang tinggi.

"Makanya, upaya diversifikasi pangan harus dilakukan secara terintegrasi melalui aspek permintaan dan suplai," kata Sahara.

https://money.kompas.com/read/2020/09/09/204000426/diversifikasi-pangan-kementan-fokus-6-komoditas-lokal-non-beras

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke