Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengusaha Harap PSBB Jakarta Bisa Kendalikan Covid-19 dalam Waktu Singkat

Dengan demikian, seluruh aktivitas yang telah mengalami relaksasi per 10 Agustus lalu kembali dibatasi, termasuk kegiatan perkantoran.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Kadin Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta W Kamdani mengatakan, pengetatan kembali PSBB oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta diharapkan bisa benar-bener mengurangi penyebaran Covid-19 di Jakarta.

Menurut dia, bila PSBB gagal mengurangi penyebaran Covid-19, maka kinerja perekonomian nasional di kuartal IV akan lebih pesmistis dari yang sudah diproyeksikan.

"PSBB bukan kondisi ideal maupun kondisi yang menyenangkan bagi pelaku usaha, karena kebijakan ini adalah langkah yang amat sangat mematikan kegiatan usaha," ujarnya kepada Kompas.com, Jakarta, Kamis (10/9/2020).

"Dan PSBB sangat menekan permintaan masyarakat sehingga hampir tidak ada driver untuk pelaku usaha menciptakan peningkatan kinerja ekonomi," sambungnya.

Shinta pun menilai, pemberlakuan PSBB tanpa hasil pengendalian Covid-19 yang maksimal justru kian menekan dunia usaha.

Misalnya saja, usaha sektor riil dan UMKM serta usaha kelas menengah bisa mati karena tidak sanggup bertahan di tengah kondisi pandemi yang sudah menekan permintaan.

Selain itu, jumlah pengangguran akan meningkat lebih cepat, terutama untuk sektor informal yang menyerap separuh tenaga kerja nasional.

"Namun, pada saat yg sama kami juga memahami urgensi kebijakan ini terhadap pengendalian Covid-19," ujar Shinta.

"Karena itu, kami harap kebijakan ini bisa menghasilkan output pengendalian Covid-19 yang efektif dalam waktu yang sesingkat-singkatnya sehingga tidak berlama-lama PSBB," sambungnya dia.


Shinta menilai, kinerja perekonomian selama PSBB kali ini akan lebih baik jika dibandingkan periode April hingga Mei.

Namun demikian, hal itu hanya bisa terjadi bila pelaksanaan PSBB oleh pelaku usaha berjalan lebih mulus. Sebab, sebelumnya pelaku usaha pernah melakukan hal yang sama.

"Sehingga blunder-blunder koordinasi dan pelaksanaan PSBB seperti yang terjadi di April-Mei menjadi minim dan kinerja perusahaan-perusahaan yngg masih boleh beroperasi bisa maksimal," ujar Shinta.

Selain itu, sebagian besar pelaku usaha sudah melakukan transisi ke online trading dan remote working secara maksimal serta sudah terbiasa mengatasi aktifitas tersebut sehingga kinerja tidak terlalu tertekan meski permintaan pasar domestik secara agregat cenderung turun.

Di sisi lain, kinerja ekspor diharapkan tetap tumbuh positif tanpa hambatan sepanjang PSBB.

"Kalau asumsi-asumsi di atas berubah (lebih buruk atau seoptimis yg kami asumsikan), proyeksi pertumbuhan kinerja juga akan berubah ke arah yg lebih negatif atau pesimistis," ujar Shinta.

https://money.kompas.com/read/2020/09/10/152211226/pengusaha-harap-psbb-jakarta-bisa-kendalikan-covid-19-dalam-waktu-singkat

Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke