BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Intel
Salin Artikel

Meniti Langkah untuk Menjadi Content Creator Sukses

“Adik kalau udah gede cita-citanya mau jadi apa?”

“Mau jadi YouTuber!”

KOMPAS.com - Percakapan tersebut berasal dari video yang sempat viral di media sosial beberapa tahun lalu. Bagi sebagian orang, pernyataan tersebut mungkin terkesan aneh dan baru.

Sewaktu kecil, ketika kamu diberi pertanyaan tersebut, mungkin jawaban yang akan terlontar adalah menjadi dokter, polisi, tentara, astronot, dan profesi-profesi lainnya.

Namun demikian, zaman telah berubah. Perkembangan teknologi dan media sosial melahirkan sarana hiburan baru, yaitu jutaan konten di internet yang dapat disaksikan melalui smartphone dan perangkat lainnya.

Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun jadi salah satu konsumen utama konten-konten tersebut. Maka dari itu, tak heran jika anak-anak zaman sekarang bercita-cita untuk menjadi pembuat konten, atau yang kini disebut sebagai content creator.

Secara harfiah, content creator adalah orang-orang yang membuat konten dan menyebarkannya ke berbagai platform. Umumnya, konten tersebut disebarkan di platform media sosial, seperti YouTube, Instagram, Facebook, dan lain sebagainya.

Menilik pengertian tersebut, tak heran jika content creator kerap dikaitkan dengan istilah-istilah lain, seperti influencer, YouTuber, dan vlogger. Sebab, istilah-istilah tersebut masih ada di dalam payung pengertian content creator.

Profesi content creator kian populer seiring peningkatan penggunaan media sosial. Berdasarkan riset HootSuite (2020), pengguna aktif media sosial di Indonesia mencapai sekitar 160 juta orang. Angka itu meningkat sekitar 10 juta dari tahun sebelumnya.

Selain itu, peluang untuk meraih popularitas dan pendapatan yang besar pun jadi salah satu alasan profesi tersebut semakin populer.

Sebut saja Atta Halilintar, content creator yang memiliki 19,3 juta subscriber di platform YouTube. Seperti diberitakan Kompas.com (21/10/2019), ia bisa meraup pendapatan hingga Rp 1,81 miliar per bulan.

Jika ditelusuri lebih jauh, ternyata para content creator ini memiliki banyak “saluran” pendapatan. Mulai dari jumlah view, iklan (AdSense), konten berbayar (sponsor), hingga penjualan merchandise.

Semua bisa jadi content creator

Bermodalkan perangkat sederhana, seperti smartphone, laptop, dan koneksi internet, semua orang sebenarnya bisa menjadi content creator.

Meski demikian, perlu usaha keras dan langkah ekstra untuk menjadi content creator yang sukses. Sebab, layaknya profesi lain, menjadi content creator pun memiliki tantangan tersendiri. Berikut langkah-langkah yang bisa kamu ikuti jika ingin menjadi content creator yang sukses.

1. Sesuai passion

Setiap content creator umumnya menghadirkan konten dengan tema-tema tertentu, seperti fashion, kecantikan, traveling, olahraga, gaming, dan lain sebagainya.

Dari berbagai pilihan yang ada, sebaiknya kamu memilih konten yang sesuai dengan minat dan passion. Sebab, dengan memilih konten yang sesuai passion, kamu bisa lebih semangat dan sepenuh hati dalam berkarya.

Contoh saja Reza “Arap” Oktovian yang dikenal dengan konten-konten gaming menarik di kanal YouTube miliknya. Selain kerja keras, kesuksesannya sebagai content creator tak terlepas dari passion terhadap dunia gaming yang tercurah di konten-konten ciptaannya.

2. Karya original

Agar dapat menarik perhatian banyak orang, kamu harus menghadirkan keunikan pada setiap konten yang kamu buat. Konten yang original dan unik akan menarik perhatian banyak orang dan tidak mudah dilupakan.

Kamu bisa mencontoh Kristo Immanuel (@kristo.immanuel) yang populer di platform Instagram, TikTok, dan YouTube. Ia mengeksplorasi kemampuan uniknya dalam meniru suara-suara pesohor, mulai dari artis Hollywood hingga Presiden Joko Widodo.

3. Update tren terkini

Sebagai content creator, kamu harus mengikuti isu dan tren terkini yang sedang jadi perhatian banyak orang. Misalnya, jika kamu adalah seorang content creator di bidang makanan, cobalah kunjungi dan buat konten di restoran atau kafe yang sedang hits di media sosial.

Dengan mengikuti tren terkini, kamu bisa membuat konten yang tidak ketinggalan zaman dan menarik perhatian lebih banyak orang.

Informasi mengenai tren bisa kamu temukan dengan mudah di media sosial dan portal-portal berita online.

4. Konsisten berkarya

Ada hari-hari ketika kamu sedang semangat untuk membuat konten-konten baru. Namun, ada pula momen saat kamu sedang merasa malas, sekalipun untuk membuat konten sederhana.

Ya, konsistensi jadi salah satu tantangan terberat bagi seorang content creator. Namun demikian, konsistensi juga menjadi kunci penting untuk meraih kesuksesan pada profesi ini.

Kamu bisa menjaga konsistensi dengan membuat jadwal publikasi konten secara teratur. Misal saja, kamu berkomitmen untuk mengunggah konten baru setiap dua minggu sekali. Selanjutnya, kamu bisa membuat jadwal lengkap, mulai dari praproduksi hingga pascaproduksi.

Dengan memiliki jadwal pasti, kamu memiliki deadline dan tanggung jawab sehingga lebih semangat dalam membuat konten baru.

5. Peralatan pendukung

Hal penting lain yang perlu kamu siapkan adalah peralatan-peralatan pendukung. Dengan memiliki alat-alat yang lengkap dan mumpuni, kamu bisa lebih mudah dalam membuat konten-konten berkualitas.

Setiap content creator pastinya punya peralatan masing-masing sesuai spesialisasinya. Misal saja, para pembuat podcast tentu perlu memiliki peralatan home recording yang berkualitas agar suara yang dihasilkan bisa lebih tegas dan jernih. Demikian pula para vlogger yang membutuhkan kamera video mumpuni agar kualitas gambar lebih terjaga.

Meski memiliki peralatan yang berbeda-beda, hampir semua content creator membutuhkan personal computer (PC) atau laptop.

Alasannya sederhana, yakni multifungsi. Mulai dari editing foto dan video, menyimpan dan mengirim data, mencari inspirasi di internet, hingga sarana hiburan, semua bisa dilakukan dengan perangkat tersebut. Terlebih, jika menggunakan laptop, segala aktivitas pekerjaan bisa dilakukan di mana saja.

Oleh karena itu, kamu sebagai content creator perlu laptop berkualitas agar bisa berkarya dengan lebih maksimal.

Adapun salah satu indikator penting untuk melihat kualitas laptop adalah dari prosesor yang digunakan. Sebab, prosesor adalah komponen penting yang disebut sebagai otak dari komputer atau laptop. Komponen ini berfungsi untuk memproses data, mengontrol sistem, serta menjalankan “perintah” dari pengguna komputer.

Salah satu prosesor yang patut kamu lirik adalah Intel 10th Gen. Ice Lake. Prosesor ini dilengkapi dengan teknologi artificial intelligence (AI) pada fitur Intel DL Boost (Deep Learning Boost). Teknologi AI ini dapat diimplementasikan dan memudahkan berbagai aktivitas pekerjaan kamu sebagai content creator.

Pada proses editing foto misalnya, kamu bisa menghilangkan keburaman pada foto dengan mudah lewat aplikasi Topaz Gigapixel yang terintegrasi dengan teknologi AI. Selain itu, kamu hanya perlu sekali klik untuk crop subjek foto ketimbang menggunakan lasso tool secara manual di Adobe Photoshop 2020.

Kelebihan lainnya, teknologi AI pada Intel 10th Gen. Ice Lake bisa mengaburkan latar belakang dan mengurangi kebisingan saat kamu sedang meeting online dengan klien atau pihak sponsor menggunakan Microsoft Teams atau Google Meeting. Jadi, gangguan visual maupun suara dapat diminimalisasi.

Intel 10th Gen. Ice Lake juga memiliki fitur-fitur lain yang dapat membantumu bekerja secara lebih cepat.

Fitur Intel WiFi-6 (Gig+), misalnya, dapat membuat akses internet tiga kali lebih cepat ketimbang prosesor dengan WiFi 5. Kamu pun bisa mencari inspirasi-inspirasi konten di internet dengan lebih leluasa tanpa terganggu permasalahan jaringan internet.

Selain itu, prosesor ini juga dilengkapi dengan port Universal Serial Bus (USB) type-C Thunderbolt 3.0 yang memiliki kecepatan transfer data hingga 40 GB per detik. Kamu bisa memindahkan data berukuran besar, seperti video, dengan lebih cepat.

Kinerja prosesor ini semakin optimal dengan kehadiran Support Intel Optane Memory yang dapat mengakselerasi kinerja hard disk drive (HDD) dan solid-state drive (SDD).

Kemudian, Intel 10th Gen. Ice Lake dilengkapi dengan Intel Quick Sync yang dapat membantu proses konversi, rendering, dan export video secara lebih cepat. Dengan fitur ini, kamu bisa upload video di hari yang sama dengan waktu syuting sehingga hemat waktu dan lebih produktif.

Dari sisi grafis, prosesor ini mampu menyajikan konten dengan resolusi terbaik. Misal saja, kamu bisa menikmati film streaming dengan kualitas 4K HDR dan bermain game dengan resolusi 1080p.

Terlebih, untuk Intel 10th Gen. Ice Lake seri G4 dan G7 memiliki fitur IRIS Plus Graphics. Kalau lagi bosan dan ingin rehat sejenak, kamu bisa main game dengan performa maksimal tanpa lag dan stutter, bahkan untuk game terbaru dan “berat”, seperti Battlefield V dan PES 2020.

Berkat fitur IRIS Plus Graphics pula, kegiatan menyiarkan langsung atau live streaming konten juga makin lancar. Sebab, proses encoding video pada prosesor ini dua kali lebih cepat ketimbang Intel UHD Graphics Intel 8th Gen.

Dengan memiliki perangkat yang mumpuni, kamu bisa selangkah lebih maju untuk menjadi content creator yang sukses. Oleh karena itu, jadilah konsumen cerdas dan pilih perangkat laptop yang ditenagai Intel 10th Gen. Ice Lake.

Beberapa laptop dengan prosesor Intel 10th Gen. Ice Lake yang bisa kamu intip misalnya ASUS K413, HP Pavillion, ACER Aspire 5, Dell Inspiron, Lenovo Yoga Slim 7, Lenovo Yoga Flex 5i, HP Spectre X360, Acer Swift 3, MSI Prestige, ASUS A409, dan masih banyak lagi.

Kamu bisa menemukan laptop yang ditenagai Intel 10th Gen. Ice Lake di berbagai e-commerce, seperti JD.id, Blibli, Tokopedia, dan Shopee.

https://money.kompas.com/read/2020/09/11/090400626/meniti-langkah-untuk-menjadi-content-creator-sukses

Bagikan artikel ini melalui
Oke