JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 tidak hanya mengancam kesehatan, tetapi juga berdampak pada perekonomian nasional.
Dampak ekonomi yang ditimbulkan Covid-19 mengakibatkan pertumbuhan ekonomi yang melambat, sehingga daya serap tenaga kerja di industri berkurang dan meningkatnya pengangguran serta kemiskinan.
Upaya menggenjot pertumbuhan ekonomi dan sektor manufaktur dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya melalui Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi tiga pilar utama selain investasi dan teknologi.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kemenperin menyelenggarakan Pelatihan 3 in 1 (Pelatihan, Sertifikasi Kompetensi dan Penempatan Kerja) serentak di 7 balai diklat industri (BDI) secara virtual.
Ini dilakukan untuk menekan angka pengangguran dan meningkatkan kompetensi SDM agar siap bersaing.
“SDM yang kompeten dan profesional akan menjadi kunci keberhasilan dari sebuah organisasi. Sesuai arahan Presiden bahwa pembangunan nasional saat ini difokuskan pada pembangunan SDM yang berkualitas, sehingga perlu dilakukan berbagai program pendidikan dan pelatihan vokasi secara lebih masif,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulis, Jumat (11/9/2020).
Agus menjelaskan, era revolusi industri 4.0 membuka kesempatan bagi SDM di berbagai sektor industri untuk memiliki keahlian yang sesuai dengan perkembangan teknologi.
"Untuk itu, diperlukan adanya pembekalan keterampilan dasar, peningkatan keterampilan (up-skilling) atau pembaruan keterampilan (reskilling) bagi para tenaga kerja yang didasarkan pada kebutuhan dunia industri saat ini,” jelasnya.
Melalui pelatihan ini, peserta tidak hanya diberikan kompetensi teknis untuk mengembangkan kemampuan kognitif terkait aspek pengetahuan dan keterampilan saja, peserta juga diberikan pendidikan karakter.
“Kurikulum Pelatihan 3 in 1 dibuat spesifik pada keterampilan tertentu dan harus selaras dengan kebutuhan industri,” tutur Agus.
Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Eko S.A. Cahyanto menyampaikan bahwa penyelenggaraan pelatihan 3 in 1 ini diikuti sebanyak 1.475 orang.
“Pelaksanaan diklat pada hari ini bisa dibilang spesial karena dilaksanakan secara serentak/bersamaan oleh 7 Balai Diklat Industri pada masa adaptasi kebiasaan baru dan diikuti dari berbagai sektor industri dari berbagai wilayah di Indonesia. Pelaksanaan diklat ini diharapkan mengurangi dampak pengangguran yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 di masa new normal ini," ungkap Eko.
https://money.kompas.com/read/2020/09/11/135259126/tekan-angka-pengangguran-kemenperin-gelar-pelatihan-virtual-serentak