Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simak, Tips Investasi Reksa Dana Syariah di Masa Pandemi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi virus corona (Covid-19) memberi dampak ketidakpastian di pasar keuangan.

Situasi ini membuat sebagian orang semakin konsumtif dan memuaskan keinginannya dengan belanja online, namun merasa takut untuk menyimpan uangnya di produk investasi.

Padahal, keahlian dalam mengelola keuangan rumah tangga menjadi hal yang sangat penting di tengah kondisi seperti saat ini.

Ketua Dewan Pengawas Syariah PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Adiwarman Azwar Karim mengatakan, di tengah situasi pandemi seharusnya masyarakat bisa menjadi lebih bijak dalam memahami dan merencanakan kehidupan, termasuk bijak dalam mengelola keuangan.

"Mencari tahu lebih banyak tentang dimana sebaiknya kita menyimpan dana yang dimiliki saat ini. Kita harus paham betul, apa yang sebaiknya dilakukan atas rezeki yang dititipkan kepada kita. Rezeki itu bukan hanya milik kita, tetapi ada hak orang lain di dalamnya. Jadi, kita memiliki kewajiban untuk mengelolanya dengan baik, demi kepentingan diri sendiri dan juga orang lain,” ujar Adimarwan dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Senin (14/9/2020).

Adiwarman mengatakan masyarakat bisa memanfaatkan reksa dana sebagai salah satu instrumen investasi di tengah pandemi.

Sebab, berinvestasi melalui reksa dana bisa dimulai dari nominal yang cukup rendah, yakni mulai dari Rp 10.000.

Selain itu, investasi di reksa dana pun tidak sulit, karena ada manajer investasi yang bertugas mengelola dana para investor. Bagi masyarakat muslim dianjurkan memilih reksa dana syariah.

"Reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari investor untuk selanjutnya diinvestasikan kembali ke dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Reksa dana syariah adalah reksa dana yang dikelola sesuai dengan ketentuan dan prinsip syariah Islam dalam bentuk akad antara investor atau pemegang unit penyertaan (sebagai pemilik harta) dengan manajer investasi," jelas Adiwarman.


Namun demikian, dirinya menekankan pentingnya bersabar dalam berinvestasi. Sabar dalam berinvestasi maksudnya tidak boleh gegabah dan harus bijak.

Adiwarman mengatakan, prinsip untama dalam berinvestasi adalah jangan mudah tergiur dengan tawaran keuntungan yang fantastis, yang justru akan membuat terperosok dalam investasi bodong.

"Dalam investasi reksa dana, Anda harus bisa memilih manajer investasi yang amanah dan terdaftar di OJK. Pertimbangkan reputasi manajer investasi tempat Anda akan menitipkan pengelolaan harta Anda. Manajer investasi yang mengelola reksa dana syariah akan mengelola dana para investor sesuai dengan prinsip syariah," ujar Adiwarman.

“Dibutuhkan waktu untuk mendapatkan keuntungan yang optimal di investasi reksa dana. Oleh karena itu, kita harus bersabar dalam ikhtiar," ujar dia.

https://money.kompas.com/read/2020/09/14/124912926/simak-tips-investasi-reksa-dana-syariah-di-masa-pandemi

Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat Sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat Sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke