Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Luhut Ingin Produk UMKM Terpampang di Etalase Mal-mal

Oleh sebab itu, ia ingin produk-produk UMKM bisa terpampang di etalase berbagai pusat perbelanjaan atau mal, sehingga mudah diakses oleh pembeli.

"Produk kriya yang lahir dari tangan anak bangsa harus menjadi tuan rumah di Indonesia. Produk kriya tersebut harus terletak secara strategis di berbagai etalase pusat perbelanjaan, dengan demikian konsumen dapat melihat langsung dan membeli produk dalam negeri," ungkap Luhut dalam launching virtual Bangga Buatan Indonesia Pernak-Pernik Unik Kemendag, Rabu (16/9/2020).

Kendati demikian, ia juga mendorong untuk para pelaku UMKM bisa meningkatkan kualitas produknya dengan melakukan riset dan peningkatan teknologi. Sehingga, produknya bisa semakin berdaya saing bahkan di pasar global.

"Nilai tambah pernak-pernik akan semakin meninggi dengan menyandingkan riset dan teknologi, tidak bisa dilepas dari itu. Saatnya kita dorong R&D (research and development), agar Indonesia menjadi kawasan terdepan di Asia Tenggara dalam produksi pernak-pernik yang unik berbasis riset dan teknologi," ungkap Luhut.

Ia menjelaskan, Indonesia berada di urutan ketiga di dunia sebagai negara dengan tingkat kontribusi ekonomi kreatif terbesar terhadap PDB nasional-nya, setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan. Kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB nasional sebesar 7,28 persen.

Dari 17 sektor ekonomi kreatif yang menyumbang PDB nasional, sektor kriya sumbangannya sebesar 874 juta dollar AS pada tahun 2018. Angka ini kemudian meningkat 2,5 persen di tahun 2019 menjadi sebesar 892 juta dollar AS.

"Ini perlu kita tingkatkan ke depan karena jumlah UMKM kita lebih dari 61 juta kelompok. Dari 17 sektor ekonomi kreatif penyumbang PDB nasional, sub sektor kriya merupakan penyumbang ketiga terbesar pada PDB nasional Indonesia," jelas Luhut.

Luhut mengatakan, meski tren sektor kriya positif tapi angka tersebut dinilai masih perlu untuk digenjot lagi. Oleh sebab itu, ia mengajak untuk masyarakat Indonesia mau menggerakkan kampanye mencintai dan membeli produk dalam negeri.

"Tren positif ini harus terus kita jaga melalui semangat kerja sama. Walaupun jujur saya katakan angka ini masih jauh dari harapan kita. Oleh karena itu ada Bangga Buatan Indonesia harus kita dorong supaya semua pertumbuhannya jauh lebih besar dari itu," pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2020/09/16/173100726/luhut-ingin-produk-umkm-terpampang-di-etalase-mal-mal

Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke