Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PSBB Jilid II Secara Tidak Langsung Menandai Resesi?

Resesi sendiri adalah penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

“Sebenarnya ketika ada pengumuman PSBB jilid II pada hari Rabu lalu oleh Gubernur Jakarta, itu sebenarnya secara tidak langsung itu juga menandai adanya resesi,” ujar Farras dalam diskusi virtual, Kamis (17/9/2020).

Farras menjelaskan, pada PSBB jilid I saja kondisi perekonomian di Jakarta mengalami kontraksi. Atas dasar itu, dia menilai PSBB jilid II ini juga akan berdampak buruk bagi kondisi perekonomian.

“Meskipun PSBB jilid II ini relatif lebih longgar, dibandingkan jilid I, karena 25 persen perkantoran boleh masuk, kalau dulu kan enggak boleh. Kemudian restoran boleh drive thru. Tapi tetap perekonomian Jakarta akan minus kembali, meskipun tidak sebesar yang terjadi di PSBB jilid I,” kata dia.

Farras menambahkan, kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) Jakarta terhadap PDB nasional sebesar 18 persen. Atas dasar itu, kondisi perekonomian di Ibu Kota akan berpengaruh terhadap perekonomian nasional.

“Artinya ketika tetap negatif perekonomian Jakarta selama kuartal III ini, yang memang sudah terasa sejak Agustus kemarin, akhirnya berdampak ke ekonomi nasional. Secara tidak langsung menandai resesi yang terjadi di tingkat nasional,” ucap dia.

Kendati begitu, Farras menilai pengumuman mengenai resesi ini tetap harus menunggu keterangan dari Badan Pusat Statistik (BPS) soal pertumbuhan ekonomi Indonesia pada awal November 2020.

“Sebetulnya sudah 99 persen Indonesia berada dalam resesi. Secara tidak langsung diumumkan Pak Anies pada Rabu lalu,” ungkapnya.

https://money.kompas.com/read/2020/09/17/150700726/psbb-jilid-ii-secara-tidak-langsung-menandai-resesi-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke