Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kementan Perketat Distribusi Pupuk dengan Menerapkan Sistem eRDKK

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengatur secara ketat pendistribusian pupuk bersubsidi.

“Dalam mendistribusikan pupuk subsidi, kami mengacu pada Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompoktani (eRDKK) yang disusun dari kelompok tani (poktan)," ujarnya, Kamis (17/9/2020).

Lebih lanjut ia menjelaskan, pendistribusian pupuk ini akan melalui sejumlah tahapan verifikasi sebelum nantinya ditentukan sebagai data penerima pupuk subsidi.

“Kami membuat aturan ketat agar pupuk yang didistribusikan menjadi tepat guna," kata Syahrul, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima.

Dalam hal tersebut, Kementan memberikan perhatian serius untuk pendistribusian pupuk bersubsidi.

Adapun petani yang berhak menerima pupuk subsidi adalah yang telah bergabung dalam kelompok tani. Hal ini sudah diatur dan dilindungi Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor10 Tahun 2020.

Pada kesempatan yang sama, Direkur JenderaL (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy, menjelaskan upaya yang akan dilakukan pihaknya untuk program pupuk subsidi adalah dengan menerapkan sistem by name by address dalam eRDKK.

“Alokasi pupuk subsidi kami lakukan berdasarkan Nomor Induk Kependudukan (NIK), atau by name by address. Cara ini terbukti tepat, karena data yang kami dapat sahih atau valid hingga 94 persen,” tegasnya.

Menurut Sarwo, tingkat keabsahan penggunaan sisstem ini telah mendapat apresiasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sebagaimana hasilnya, ia memastikan pupuk yang disalurkan ke petani akan tepat sasaran.

Sementara itu, berdasarkan eRDKK yang diatur poktan, petani penerima pupuk bersubsidi adalah mereka yang melakukan usaha tani sub sektor.

Sub sektor tersebut diantaranya tanaman pangan, perkebunan, hortikultura (budidaya tanaman buah), dan peternakan dengan lahan paling luas 2 hektar (H).

Bantuan pupuk subsidi juga berlaku untuk petani yang melakukan usaha tani sektor tanaman pangan pada perluasan areal tanam baru (PATB).

https://money.kompas.com/read/2020/09/17/154600126/kementan-perketat-distribusi-pupuk-dengan-menerapkan-sistem-erdkk

Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke