Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Khofifah Tinjau Stok Pupuk Jelang Musim Tanam Oktober 2020-Maret 2021

GRESIK, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sempat meminta kepada sejumlah kabupaten yang ada di Jawa Timur untuk mempercepat masa tanam kedua.

Ini dalam rangka mengantisipasi krisis pangan akibat kemarau panjang dan pandemi Covid-19.

Guna memastikan ketersediaan stok pupuk bersubsidi menjelang musim tanam Oktober 2020-Maret 2021, Khofifah lantas mengunjungi pabrik pupuk PT Petrokimia Gresik bersama perwakilan Dirjen Kementerian Pertanian (Kementan).

"Seminggu yang lalu kita sudah koordinasi dengan Pak Dirut dan jajaran direksi, sekaligus Dirjen Kementan. Kita coba mencari solusi, atas apa yang saya dengar dan lihat di lapangan," ujar Khofifah kepada awak media di sela agenda kunjungan, Kamis (17/9/2020).

Khofifah menjelaskan, sempat melakukan koordinasi dengan Perhimpunan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (PLMDH), dengan dirinya sempat diberitahu jika ada yang belum masuk dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

Tidak hanya itu, Khofifah juga mengaku, sempat menemukan salah satu Gabungan Kelompok Petani (Gapoktan) yang sebenarnya membutuhkan suplai pupuk urea, malah mendapat pasokan pupuk jenis NPK dan Phonska.

"Mekanisme inilah yang harus dicari titik temunya. Jangan sampai pada saat musim tanam, justru kesulitan suplai pupuk. Karena sekarang PR (pekerjaan rumah) kita di tengah pandemi Covid-19 ini adalah, harus bisa dipastikan bahwa ketahanan pangan itu kita bisa jaga, bisa kita pastikan," ucap dia.

Untuk itu, Khofifah ingin mendengar penjelasan dari jajaran Direksi PT Petrokimia Gresik selaku salah satu produsen pupuk di Indonesia. Ia pun berharap, Pemprov Jawa Timur juga mendapat tembusan RDKK yang biasa dikirim Kabupaten/Kota ke pemerintah pusat.

"Jadi paling tidak Pemprov dapat tembusan dari RDKK yang dikirim oleh Kabupaten/Kota. Karena memang sinkronisasi di antara kebutuhan petani harus nyambung dengan apa yang disuplai oleh pabrik pupuk," kata dia.

"Dan Petrokimia salah satu yang ada di Jawa Timur, tentu kita harapkan membantu proses sinkronisasi. Jadi kebutuhannya apa, RDKK itu nyambung nggak dengan kebutuhan riil para petani," tutur Khofifah.


Adapun Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, saat ini stok pupuk bersubsidi Petrokimia Gresik sejumlah 557.733 ton atau melebihi ketentuan minimum pemerintah sebesar 491.518 ton.

Stok ini terdiri dari pupuk Urea 69.977 ton, ZA 78.653 ton, SP-36 110.248 ton, Phonska 224.088 ton, dan Petroganik 74.767 ton.

Dari total stok tersebut, untuk Provinsi Jawa Timur dialokasikan sebesar 217.895 ton. Dengan rincian Urea 69.977 ton, ZA 30.675 ton, SP-36 31.389 ton, NPK Phonska 46.932 ton dan Petroganik 38.922 ton.

“Kewajiban dari Petrokimia Gresik adalah menyediakan dan menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai ketentuan atau penugasan dari pemerintah,” kata Dwi Satriyo.

Ia juga menambahkan, Petrokimia Gresik senantiasa siap mendukung ketahanan pangan nasional. Di mana pupuk bersubsidi sebagai salah satu sarana produksi pertanian menjadi sangat penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian, terlebih di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

https://money.kompas.com/read/2020/09/18/054000526/khofifah-tinjau-stok-pupuk-jelang-musim-tanam-oktober-2020-maret-2021

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke