Dokumen itu memperlihatkan adanya transaksi janggal bank-bank besar dunia yang diduga berkaitan dengan praktek pencucian uang. Dokumen disebut dengan nama FinCEN Files.
Ada beberapa bank besar yang namanya tercatut dalam FinCEN Files, salah satunya HSBC. Dokumen memperlihatkan, HSBC mengizinkan penipu untuk memindahkan jutaan dollar AS di seluruh dunia, bahkan setelah mengetahui penipuan yang dilakukan nasabahnya tersebut.
Mengutip BBC, Senin (21/9/2020), bank terbesar di Inggris itu memindahkan uangnya melalui bisnisnya di AS ke rekening HSBC Hong Kong pada 2013 dan 2014 silam. Dirinci dalam FinCEN Files, perannya dalam penipuan senilai 80 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,18 triliun (kurs Rp 14.700 per dollar AS).
File-file tersebut menunjukkan adanya penipuan investasi, yang dikenal dengan skema Ponzi.
Menanggapi hal itu, HSBC menegaskan bahwa pihaknya selalu memenuhi kewajiban hukumnya untuk melaporkan aktivitas tersebut ke lembaga berwenang. HSBC telah berjanji untuk menekan praktik-praktik semacam itu.
Dokumen FinCEN Files yang bocor itu juga mencakup serangkaian pengungkapan lainnya, seperti saran salah satu bank terbesar di AS yang mungkin telah membantu mafia terkenal, Semion Mogilevich, untuk memindahkan uang lebih dari 1 miliar dollar AS.
Transaksi skema Ponzi
Penipuan skema Ponzi ini disebut dengan nama WCM777. Skema ini disebut-sebut memicu kematian seorang investor Reynaldo Pacheco, yang ditemukan tewas di bawah air perkebunan anggur, Napa, California, pada April 2014.
Reynaldo dikabarkan mendaftar ke skema tersebut dan merekrut orang lain. Penipuan menyebabkan banyak orang kehilangan uang, sehingga membuat orang-orang menyewa pembunuh bayaran untuk membunuhnya.
Skema ini dimulai oleh Ming Xu, warga negara China yang tinggal di AS. Xu berkata bahwa dia mengoperasikan bank investasi global, Pasar Modal Dunia, yang akan memberikan keuntungan 100 persen dalam 100 hari.
Pada kenyataannya, dia menjalankan skema WCM777 Ponzi. Melalui berbagai cara, mereka berhasil mengumpulkan 80 juta dollar AS.
Pada awal September 2013, otoritas di California mengatakan kepada HSBC bahwa pihaknya sedang menyelidiki WCM777. California, bersama Colorado dan Massachusetts, mengambil tindakan terhadap WCM karena menjual investasi yang tidak terdaftar.
HSBC kemudian melihat transaksi mencurigakan di sistemnya. Tetapi baru pada April 2014, akun WCM777 di HSBC Hong Kong ditutup, setelah regulator keuangan AS, Securities and Exchange Commission, mengajukan tuntutan.
Peran HSBC
Dalam dokumen yang bocor itu, HSBC mengajukan laporan aktivitas mencurigakan (Suspicious Activity Report/SAR) pertamanya pada 29 Oktober 2013. Laporan itu terkait dengan uang 6 juta dollar AS yang dikirim ke rekening para penipu di Hong Kong.
Laporan SAR yang kedua terjadi pada Februari 2014 yang mengidentifikasi adanya aliran dana 15,4 juta dollar AS dalam transaksi mencurigakan, dan dianggap sebagai skema ponzi potensial.
Laporan ketiga terjadi pada bulan Maret. Laporan terkait dengan WCM777 dengan transaksi hampir 9,2 juta dollar AS.
Analisis Konsorsium Jurnalis
Analisis Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) yang menerima dokumen FinCEN pada 2019 lalu menunjukkan, antara 2011 - 2017 HSBC mengidentifikasi transaksi mencurigakan yang berpindah melalui rekening di Hong Kong senilai lebih dari 1,5 miliar dollar AS, sekitar 900 juta dollar AS terkait dengan aktivitas kriminal secara keseluruhan.
Namun, laporan tersebut gagal memasukkan fakta-fakta penting tentang pelanggan, termasuk pemilik akun yang paling menguntungkan dan dari mana uang itu berasal.
https://money.kompas.com/read/2020/09/21/113800926/fincen-files--hsbc-disebut-izinkan-pemindahan-dana-terkait-skema-ponzi