Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Resesi Ekonomi Kian Dekat, Apa yang Akan Kita Rasakan?

Melansir ABC, Rabu (23/9/2020), resesi bisa diartikan sebagai periode ketika ekonomi terkontraksi dan tidak berkembang.

Ini biasanya ditandai dengan peningkatan pengangguran yang signifikan. Resesi juga terlihat dari daya beli yang lebih sedikit dari biasanya, bisnis–bisnis mulai gulung tikar, minimnya lapangan pekerjaan dan penurunan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi biasanya diukur dengan melihat pertumbuhan PDB, yang merupakan nilai yang diciptakan oleh barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri. Hal ini mencakup ekspor bersih, konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah, investasi bisnis dan persediaan.

Selama resesi, nilai itu menurun untuk rentan waktu tertentu, karena bisnis yang mulai mengalami penurunan pendapatan, maka PHK mulai meningkat. Secara teknis, resesi juga bisa diartikan sebagai pertumbuhan PDB negatif dua kuartal berturut-turut.

Ramalan resesi di Indonesia terjadi setelah pada kuartal II tahun 2020 pertumbuhan ekonomi minus.

Kondisi semakin diperparah dengan lonjakan kasus Covid-19 yang hingga kini masih belum teratasi membuat jumlah kasus semakin tinggi dan pemerintah kembali memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang tentunya mengancam pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020.


Lalu bagaimana dampak resesi secara personal? Ancaman PHK akan kian besar. Menjelang terjadinya resesi, umumnya banyak perusahaan yang gulung tikar akibat pendapatan yang terkuras akibat daya beli yang minim. Ini akan menimbulkan gelombang PHK yang cukup tinggi, pemotongan gaji dan terkendalanya pembayaran kredit.

Ketika terjadi resesi ekonomi, Anda harus mengendalikan pengeluaran Anda. Sebab di tengah kondisi resesi, Anda akan kian sulit mencari pekerjaan. Banyak bisnis yang tidak berkembang, sehingga perusahaan cenderung tidak berkeinginan menambah jumlah pekerjanya.

Beberapa bisnis akan merasakan dampak resesi ekonomi yakni penurunan penjualan barang dan jasa.

Di sisi lain, bagi Anda para pekerja yang masih bertahan, mungkin rencana kenaikan gaji atau upah akan kembali dipertimbangkan atau ditunda perusahaan.

Lalu, apa yang akan terjadi dengan suku bunga? Suku bunga mencerminkan penawaran dan permintaan kredit dan Anda pastinya akan mengurangi pinjaman Anda karena kondisi ekonomi yang tidak pasti.

Di situlah bank sentral melakukan intervensi, dengan kembali mengatur regulasi untuk mempertahankan, bahkan memangkas suku bunga dan mendorong lebih banyak pinjaman untuk menstimulasi pengeluaran dan investasi bisnis.

https://money.kompas.com/read/2020/09/23/100156326/resesi-ekonomi-kian-dekat-apa-yang-akan-kita-rasakan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke