Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Kesalahan yang Kerap Buat Perencanaan Keuangan Gagal Terealisasi

Sayangnya, seringkali perencanaan keuangan gagal direalisasikan. Direktur AXA Financial Indonesia Cicilia Nina Triana mengatakan, ada beberapa kesalahan yang membuat orang gagal melakukan perencanaan keuangan yang baik.

Kesalahan pertama, seringkali reasalisasi belanja tak dilakukan sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Bahkan, seringkali orang belanja terlebih dahulu baru kemudian dicatat atau dihitung pengeluarannya.

"Ini sering terjadi biasanya pada perempuan, apalagi yang berkeluarga. Biasanya berencana tapi terbalik, belanja dulu baru dia catat. Itu yang terjadi dan berdampak panjang terhadap keseluruhan keuangan keluarga tersebut," ungkap Nina dalam webinar AXA tentang perencanaan keuangan, Kamis (24/9/2020).

Kesalahan lainnya dalam perencanaan keuangan adalah telat memulai. Ini terjadi karena umumnya orang akan menunda-nunda untuk membuat perencanaan keuangan yang baik untuk jangka pendek, menengah, dan panjang.

Penundaan terus berjalan seiring dengan bertambahnya usia. Alhasil, ketika usia sudah cukup tua yang didapati adalah tidak memiliki perencanaan yang matang untuk hari tua mendatang.

"Mulainya telat, karena selalu nanti-nanti saja, sehingga tiba-tiba sudah usia 50 tahun aja, baru sadar kalau enggak punya preparing (persiapan) yang bagus untuk hari tua," ujar dia.


Di sisi lain, menunda memiliki perencanaan keuangan juga membuat kesalahan karena mengesampingkan fakta terjadinya inflasi. Peningkatan harga produk akan terus terjadi setiap tahunnya, sehingga memiliki perencanaan keuangan yang baik akan membantu mengamankan kemampuan finansial seiring dengan inflasi yang terus berjalan.

Kesalahan lain dalam memiliki perencanaan keuangan adalah seringkali takut untuk berinvestasi atau bahkan untuk memiliki asuransi. Umumnya, hanya bergantung pada tabungan biasa.

Padahal itu saja tak cukup, sebab keuntungan yang didapat tak besar dan uang dalam tabungan juga bisa habis. Tabungan tetap perlu, tapi harus diiringi dengan investasi dan asuransi untuk jaminan yang lebih pasti di masa depan, baik untuk diri sendiri maupun keluarga.

"Seringkali orang itu konservatif, takut untuk berinvestasi atau dalam asuransi," kata Nina.

Oleh sebab itu, Nina menekankan, bagi mereka yang masih berusia muda, baik yang single maupun sudah berkeluarga, perlu memiliki perencanaan keuangan yang baik dan penting untuk merealisasikannya. Sehingga, di masa tua nanti sudah memiliki pegangan finansial yang kuat.

Nina bilang, kuncinya adalah disiplin dalam membelanjakan keuangan. Prinsipnya, selalu disiplin menyisihkan apa yang menjadi kebutuhan, ini mencakup juga tabungan, investasi, dan asuransi. Sebab, jika prinsipnya menyisakan dari apa yang sudah kita belanjakan, maka akan merusak keuangan seterusnya,

"Perlu untuk menyisihkan karena kita enggak hidup hanya hari ini saja, ada hari esok. Dan juga kita punya hari di mana nanti enggak bersama lagi dengan orang yang kita cintai (jadi perlu memberi jaminan finansial bagi mereka)," pungkas Nina.

https://money.kompas.com/read/2020/09/24/161500926/ini-kesalahan-yang-kerap-buat-perencanaan-keuangan-gagal-terealisasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke